Kalau dipikir-pikir benar juga. Plastik adalah wadah yang sangat multiguna. Plastik juga tahan banting dan mudah dibersihkan. Yang jadi masalah adalah penanganan sampahnya.
Transisi penggunaan sampah plastik sekali pakai tidak dapat terjadi dalam semalam. Terdapat proses panjang yang harus dilalui untuk mencari pengganti plastik. Yang bisa kita lakukan adalah membantu proses ini dengan terus mengurangi sampah plastik yang kita hasilkan a la gaya hidup Minimal Waste.
Langkah-langkah kecil yang bisa kita lakukan antara lain:
- Menggunakan kemasan galon untuk air minum, karena kemasan galon tidak sekali pakai. Untuk sehari-hari, kita bisa menggunakan botol minum yang bisa diisi ulang;
- Membawa wadah dan kantong belanja sendiri saat berbelanja di pasar ataupun membeli makanan diluar;
- Membeli barang dalam kemasan yang lebih besar sehingga mengurangi kemasan kecil-kecil;
- Tidak menggunakan alat makan sekali pakai seperti sumpit plastik, sendok garpu plastik, dan sedotan plastik;
- Menggunakan pembalut/popok kain atau menstrual cup;
- Dan yang terpenting, selalu berpikir panjang sebelum membeli suatu barang.
Sebelum membeli suatu barang, pikirkan baik-baik apakah barang ini akan kita gunakan dalam jangka waktu panjang, tidak akan menjadi sampah di kemudian hari, dapat didaur ulang atau di gunakan ulang nantinya sesudah masa pakainya berakhir. Ini akan sangat membantu kita untuk mengurangi penggunaan sampah.
Sesudah masa pakai barang tersebut berakhir, pikirkan juga cara untuk menggunakan atau mendaur ulang barang tersebut. Ada berbagai alternatif untuk mengelola ulang sampah plastik, misalnya melalui bank sampah, membuat ecobrick, bahkan mendaur ulang sendiri menjadi kerajinan tangan misalnya.
Tak mau munafik, saya juga masih menyesap kopi impor dengan sedotan logam impor dengan jejak karbon yang konon baru bisa saya tebus setelah belasan tahun penggunaan, saya masih menggunakan tempat minum plastik karena harganya yang terjangkau di kantong saya yang tak kunjung tebal.
Namun, perjalanan mengurangi sampah ini masih panjang, dan kali ini saya ingin mengajak anda berjalan pelan-pelan menapakinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H