Mohon tunggu...
Yuana Gita Yanuari
Yuana Gita Yanuari Mohon Tunggu... -

I'm agitayuana - teenagers 17yo ♥writing BADLY! writer amateur :3\r\n\r\nvisit http://agitayuana.tumblr.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Sebut Kau Hujan

17 Juli 2012   02:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:53 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan itu selalu terlihat indah, selalu tersa mengandung banyak makna, selalu terasa berbagai rasa.. Hujan yang aku temui sejak saat itu masih terlihat indah sampai sekarang, tetapi setiap rintik yang menyelusup masuk membasuh hati ini berbeda rasanya, berbeda atmosfer nya, berbeda cara diterimanya.

Hujan yang aku rasakan sejak perpisahan kita, membuat rintik nya tak bercahaya, membuat segala rasa yang dulu bahagia kini kelabu terasa.

Hujan, aku menyukaimu. Dan kamu, aku menyukaimu. Aku menyukai antara kau dan hujan, kalian sama-sama terasa menyejukkan.

Kita dipertemukan tengah hujan, kita dipisahkan tengah hujan. Gerimis yang dulu menjadi saksi bagaimana kau menggapai asa cinta, kini menjasi gerimis yang memutar kembali kenangan kita.

Aku sebut kau hujan. Ditengah genggaman tanganmu aku merasakan hujan, mengalir lembut bergetar dalam nadi. Sejuk.

Ditengah pelukan erat perpisahan aku merasakan hujan, mencuat hati membuat aku nyaris mati. Perih.

Yang aku sebut gerimis itu nyaris sama dengan gerimis yang ku buat lewat kedua kerling mataku. Nyaris tak ada beda. Bahagia dan nestapa bersatu padu ditengah rintiknya cinta yang aku sapa ‘hujan’. Bahasa kalbu yang membuat semua itu berbeda, berbeda rasanya berbeda ujungnya.

Aku bahagia bertemu denganmu kala hujan, tapi aku nyaris benci karna hujan pun lah yang membuat kau dan aku berpisah, berpisah secara adil, memaksa kita mengukir janji bahwa kau dan aku baru akan kembali bila dipertemukan lagi oleh hujan. Ya, lagi-lagi hujan. Aku sebut kau hujan, karna kau dan hujan sama-sama memiliki arti penting dalam hidupku. Sama-sama memberikan janji yang membuatku nyaman, sama-sama memberiku kesedihan. Dan aku sebut kau hujan, tapi bukan beningnya air yang menetes, melainkan beningnya kasih sayang yang turun dengan derasnya :)

_Yuana Gita Yanuari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun