Di zaman sekarang, akhlak sudah menjadi hal yang jarang kita temui di kalangan remaja. Â Salah satu indikatornya adalah menurunnya sikap dan perilaku moral para remaja yang ditandai dengan meningkatnya keterlibatan mereka dalam berbagai tindak kriminal seperti bertutur kata yang kasar, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, hubungan seks pranikah, tawuran massal, penindasan terhadap teman dan geng motor.Â
Demikian pula rasa saling menghormati dan sopan santun remaja terhadap orang lain terlihat sudah mulai terkikis. Hal ini terjadi akibat kurangnya pendidikan akhlak yang diberikan kepada remaja.Â
Baca juga: Memaafkan adalah Bagian Akhlak Mulia
Faktor-faktor yang mengakibatkan sedikitnya akhlak pada remaja antara lain kurangnya perhatian orang tua, dan minimnya edukasi yang diterapkan dilingkungan untuk pendidikan moral.Kurangnya akhlak pada remaja  dapat mengakibatkan ancaman serius terhadap dirinya sendiri.Â
Maka dari itu untuk membangun akhlak mulia di kalangan remaja, peran orang tua dan lingkungan keluarga sangatlah penting. Untuk membentuk akhlak yang mulia, hendaknya penanaman akhlak terhadap anak diterapkan sejak dini, karena pembentukkannya akan lebih mudah dibanding setelah anak tersebut menginjak dewasa. Selain keluarga, adapun peran eksternal yaitu dari sekolah dan lingkungan masyarakat.Â
Pendidikan akhlak merupakan tonggak pertama perubahan remaja. Pendidikan akhlak atau pendidikan dimulai oleh ibu-bapak di lingkungan rumah tangga. Di lingkungan keluarga harus dimulai pembinaan kebiasaan-kebiasaan baik, dalam diri seseorang.Â
Baca juga: Meneladani Akhlak Mulia, Kecerdasan dan Kebijaksanaan Nabi Yusuf Alaihissalam
Karena seorang anak banyak menghabiskan waktu di lingkungan keluarga. Oleh karena itu pendidikan akhlak di keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter dan akhlak seseorang.
Berikut ini upaya yang dapat diterapkan untuk membangun akhlak mulia pada remaja:
1. Â Membangun terwujudnya akhlak mulia, para siswa harus dibekali dengan pendidikan khusus yang membawa misi pokok dalam pembinaan akhlak mulia. Seperti, menekankan mata pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Budi Pekerti.Â
Dalam arti, cinta kepada Allah dan alam semesta beserta isinya, tanggung jawab, disiplin dan mandiri, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerja sama, percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan, baik dan rendah hati, dan toleransi, cinta damai dan persatuan, yang nantinya akan mereka terapkan di lingkungan Keluarga, Sekolah, dan masyarakat. Hal ini akan mewujudkan Akhlak Mulia.Â
Baca juga: Kapan Seseorang Disebut Sudah Mencapai Akhlak Mulia?
2. Menerapkan selalu untuk menjaga perasaan orang lain dan sikap saling menghormati dilingkungan mana pun. Akhir-akhir ini kita sering mendengar kata "BAPER" alias "Bawa Perasaan" mungkin yang kamu ucapkan, belum tentu dapat diterima oleh lawan bicara kalian.Â
Tentu, hal ini pentingnya untuk selalu hati-hati dalam bicara dan menjaga perasaan orang lain. Karna tentu, di Islam pun kita diajarkan bagaimana cara berbicara yang baik.Â
Dari tulisan diatas dapat kita simpulkan bahwa akhlak mulia adalah keseluruhan kebiasaan manusia yang berasal dalam diri yang di dorong keinginan secara sadar dan dicerminkan dalam perbuatan yang baik. Â
Maka dari itu, yang kita tekankan disini adalah penting nya edukasi atau pendidikan moral budi pekerti serta pendidikan Agama, agar membentuk generasi muda/remaja yang lebih baik.Â
AGITA RAHMAH - 201712500498
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H