Air merupakan kebutuhan pokok manusia, tanpa air walaupun hanya sebentar kita tidak dapat hidup dengan normal. Keberadaan air dalam 24 jam penuh sangat penting.Â
Mulai dari mandi, mencuci, menyiram tanaman, mencuci mobil, sebagai bahan produksi dan lain-lain. Apalagi sebagai seorang muslim kita perlu 5 (lima) kali untuk berwudhu. Jadi mulai dari bangun tidur sampai menjelang tidur orang selalu memerlukan air.
Bagi yang kebutuhan airnya dilayani dari air PDAM (perpipaan), kadang-kadang tekanan airnya kecil, sehingga kran yang ada tidak keluar air pada waktu tertentu, terutama pada jam sibuk seperti pada pagi hari antara jam 05.00 sd 08.00 dan pada sore hari antara jam 16.00 sd 19.00. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya kita mempunyai bak penampung di bawah (ground reservoir).Â
Paling tidak ukurannya bak penampung tersebut minimal 1 (satu) m3. Kemudian untuk sampai ke kran perlu didorong menggunakan pompa air. Dengan bak penampung sebesar 1 m3 tersebut, bila ada gangguan suplai dari PDAM masih kita masih memiliki cadangan air, sehingga kebutuhan air selama satu hari masih dapat tercukupi.Â
Bila kita bias membuat bak lebih besar, tentunya ketahanan air kita lebih baik. Bila ukuran bak 2 m3 misalnya, ketahanan airnya menjadi 2 hari dan seterusnya.
Untuk bak penampung ini, bisa membeli yang sudah  tersedia di pasar yang terbuat dari fiber glass. Bisa juga dibuat sendiri dengan bahan beton.Â
Masalah keterbatasan lahan bias diatasi, dengan meletakkan bak ini ditanam di bawah garasi, teras atau bahkan di ruang tamu. Tentunya disediakan lubang kontrol (main hole) untuk memudahkan pengecekan bila terjadi masalah.Â
Untuk rumah baru sebaiknya dari awal sudah disediakan bak penampung air ini, sehingga tidak kerepotan bila terjadi masalah tekanan air dari PDAM.Biaya membuat bak penampung sebesar 1 m3, diperkirakan tidak lebih dari satu juta rupiah.
Oleh karena keterdiaan air di rumah adalah sangat penting, penulis menyarankan untuk kepada para pelanggan PDAM agar membuat bak penampung ini. Manfaat yang didapatkan sangat besar disbanding biaya yang dikeluarkan. Selamat mencoba !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H