Dalam pengalaman yang disebutkan McDonall dan Cameron diatas, nampaknya hal tersebut menjadi sesuatu yang menentukan jalan hidup Luther pada akhirnya. Pada saat itu, mungkin tak pernah terpikir bahwa dirinya akan menjadi salah satu penyebab dari Reformasi Gereja yang kemudian akan merubah nasib perjalanan bangsa Eropa, khususnya Eropa Barat.
Membicarakan Martin Luther tidak lengkap rasanya jika tidak membahas sembilan puluh lima tesis yang ia tempelkan pada pintu depan Gereja Wittenberg, tetapi tidak mungkin mungkin juga membahas tesis tersebut secara sederhana. Sehingga dalam tulisan ini saya hanya akan menuliskan 4 point yang disebutkan dalam Western Political Theory, berikut adalah beberapa tesis milik Luther;
Few of Luther's remarks could be classed as outright heresy and even on the chief item of complaint, indulgences, a moderate tone Generally prevailed;
(41) Papal Indulgences should be only be preached with cauntion, less people gain a wrong understanding, and think they are preferable to other good works: Those of love.
(43) Christians should be taught that one who gives to the poor, or lends to the needy, does a better action that if he purchase indugences.
(47) Christians should be taught that they purchase indulgences voluntarily, and are not under obligation to do so.
(48) Chistians should be taught that, in grating indulgances, the pope has are need, and more desire, for devaot prayer on his own behalf than for ready money.
Pada beberapa tesis yang di jabarkan diatas, kita menjadi mengerti apa yang dimaksud dengan para reformis, bahwa orang Kristen seharusnya memahami bahwa Indulgensi atau surat pengampunan dosa seharusnya dibeli dengan sukarela dan bukannya dengan paksaan seperti yang dilakukan Gereja pada saat itu.Â
Selain itu, tesis Luther juga mengatakan bahwa orang Kristen seharusnya tidak "memanjakan" indulgensi tesebut, Karena bagaimanapun Paus memiliki kebutuhan dan lebih banyak keinginan untuk memperkaya diri dengan penjualan surat pengampunan dosa.Â
Tapi yang harus kita pahami bahwa tesis milik Luther tidak hanya membangkitkan kemarahan kepada otoritas Gereja yang berdampak pada reformasi itu sendiri, tetapi juga kebangkitan dalam bidang keilmuan yang dalam jangka panjang-yang sebetulnya tidak pernah diramalkan- adalah munculnya bentuk "ateisme" baru di kalangan masyarakat Eropa modern. Dan ini adalah sesuatu yang tidak dijelaskan dalam Western Political Theory part II.
Kaum Ateis Baru Pasca Reformasi Gereja