Jenis cacing yang dikembangkan adalah Lumbricus Rubellus berbeda dengan cacing tanah, jenis cacing ini memiliki kandungan nutrisi berupa protein dan asam amino yang tinggi sebagai suplemen dalam pengobatan terutama penyakit lambung.
Siapa yang masih geli dengan cacing? Meski dipandang sebelah mata, cacing memiliki berbagai manfaat. Salah satunya, Ibu Paikem warga Dusun Jetis Rt 3 Rw 1 Kalisoro, Tawangmangu. Beliau telah mengembangkan budidaya cacing sejak tahun 2006. Kini budidaya cacing telah bekembang pesat sejak awal mula berdiri  beliau hanya mengembangkan sekitar kurang lebih 2kg.Penghasilan Ibu Paikem mengalami penurunan disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama ,karena dampak Pandemi Covid-19, dari yang setiap harinya memproduksi kini hanya memprodukis sesuai permintaan pelanggan saja. Faktor lainnya adalah pemasaran produk hanya melalui mulut ke mulut, sehingga belum banyak orang mengetahui keberadaan budidaya cacing milik Ibu Paikem.
Hal tersebut menarik perhatian Agista Rusmayani Mahasiswi Prodi Ilmu Hukum Kelompok 9 KKNT UNISRI "Mewujudkan Desa Bangkit" yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Agatha Jumiati S.H.,M.H Â untuk membantu mengembangkan budidaya melalui media sosial yaitu Instagram.
Akun Instagram yang dibuat berisi mengenai informasi yang lengkap tentang budidaya cacing milik Ibu Paikem, segala jenis Infromasi seperti harga produk, jenis produk alamat dan no handphon eyang bisa dihubungi. Sehingga informasi mengenai keberadaan budidaya cacing milik Ibu Paikem dapat diketahui lebih banyak masyarakat.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H