Mohon tunggu...
Agista Putri Setianingsih
Agista Putri Setianingsih Mohon Tunggu... Administrasi - Story of Gista

Try to be better

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerita di Balik Bahasa Indonesia

4 November 2020   10:23 Diperbarui: 10 November 2020   11:29 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

* Sejarah Bahasa Indonesia
Adanya suatu bahasa adalah ciri dari kemajuan suatu bangsa dan Bahasa bisa dikatakan sebagai pemersatu bangsa. Di Indonesia, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang utama. Banyak negara diluar sana yang sangat minat dengan bahasa Indonesia, bahkan ada beberapa sekolah diluar negeri yang mewajibkan muridnya mengikuti atau mengambil mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga tak heran jika Banyak orang yang menyukai Bahasa Indonesia.

Menurut catatan sejarah, Bahasa Indonesia lahir pada saat Sumpah Pemuda yaitu 28 Oktober 1928. Mengapa demikian, karena isi pada poin ketiga dari isi Sumpah Pemuda tersebut yang berbunyi menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Dan Saat itulah menjadi momen pengukuhan kedudukan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional disahkan. Gagasan Sumpah Pemuda itu terjadi di Batavia pada 27-28 Oktober 1928 dimana para pemuda dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul dalam rangka Kongres Pemuda II.

 Nah, peristiwa pertumbuhan Bahasa Indonesia sendiri itu berawal dari :
- Ejaan van ophuisjen pada tahun 1901
Mungkin sesekali kalian pernah mendengar suatu kata yang bacaannya sama namun tulisannya berbeda.
Contoh : Soerabaja/Surabaya, itoe/itu, jang/yang, dsb. Nah, pastinya kalian sudah pernah menemukan huruf seperti itu kan pada beberapa kata. Huruf itu tidak salah, Memang huruf itu sudah ada sejak tahun 1901 dimana itu adalah ejaan van ophuisjen.
- Ejaan Republik/ Soewandi (1947)
Di tahun ini huruf oe seperti contoh yang ada di atas (itoe) , sudah diganti dengan huruf u.
Bunyi sentak yang ditulis dengan huruf k juga sudah ada pada ejaan ini.
Contohnya : tak, pak, rakjat.
Kemudian kata ulang/kata singkat yang sering kita lihat dan tulis juga sudah ada pada tahun ini.
Contohnya : kanak2, ke-mana2, jalan2.
- Ejaan melindo (Melayu Indonesia)
Peresmian ejaan ini diurungkan, karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya.
- Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan ini adalah penyederhanaan serta penyempurnaan dari Ejaan Soewandi (1947). Ejaan ini diresmikan oleh Presiden RI berdasarkan putusan Presiden No. 57, Tahun 1972 dan diresmikanlah ejaan ini pada tanggal 17 Agustus 1972 saat pidato kenegaraan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke 27.

• Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia adalah sebagai :
1. Bahasa Nasional
Fungsi :
1) Lambang kebanggaan nasional
2) Lambang identitas nasional
3)Lambang jati diri nasional
4)Alat pemersatu bangsa
5)Alat pemersatu masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, bahasa dan
6)Alat perhubungan antarbudaya, antardaerah.

2. Bahasa Negara
Fungsi :
1)Bahasa resmi kenegaraan,
2)Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
3)Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional, dan
4)Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

Nama           : Agista Putri Setianingsih

Nim              : 4330019015

Prodi           : Pendidikan Bahasa Inggris

Instansi     : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun