Mohon tunggu...
Agista Astariny
Agista Astariny Mohon Tunggu... Mahasiswa - Accounting UMB'18.

Life is what happens to you while you're busy making other plans.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 Prof Apollo: Expense

18 Mei 2021   21:00 Diperbarui: 22 Mei 2021   07:23 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Pribadi

PENDAHULUAN

Dalam kegiatan operasional sehari-hari suatu entitas, dibutuhkan pengorbanan dari entitas untuk dikeluarkan supaya dapat mendukung aktivitas entitas. Pengorbanan ini dalam bentuk dikeluarkannya sejumlah nominal uang yang disebut sebagai biaya. Biaya yang dikeluarkan entitas dibelanjakan untuk berbagai kebutuhan entitas, misalnya biaya untuk listrik, biaya asuransi, dan lain-lain.

Sedangkan adapula yang disebut sebagai beban (expense). Beban muncul ketika adanya penurunan nilai ekonomi yang sebelumnya sudah terdapat pada aset yang dimiliki oleh entitas, dan hal tersebut berpengaruh terhadap pendapatan entitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya beban dan biaya itu berbeda.

Apa itu beban (expense)?

Beban (expense), merupakan pengeluaran yang dikeluarkan oleh suatu entitas, dalam bentuk penurunan nilai ekonomi aset yang dimiliki, dan untuk kepentingan mendukung aktivitas operasional entitas. Dalam laporan keuangan, beban disajikan di dalam laporan laba rugi.

Adapun dalam pengaruhnya, beban ikut memberikan pengaruh kepada pendapatan. Penggunaan beban yang lebih besar maka akan menurunkan pendapatan, begitu pula sebaliknya. Sebab beban sifatnya memotong manfaat ekonomi, misalnya untuk aset berbentuk kas bila mengeluarkan beban dalam bentuk uang.

Contoh-contoh yang disebut sebagai beban yaitu beban pokok penjualan, beban sewa dibayar dimuka, dan lain sebagainya. Dapat diperhatikan dari contoh yang disebutkan, bahwa beban tidak berhubungan dengan kegiatan produksi. Kendati demikian, beban mendukung jalannya operasional entitas.

Pada umumnya, beban ada 5 macam, yaitu:

  • Beban dibayar dimuka (prepaid), merupakan sejumlah uang yang dibayarkan kepada vendor atau penyedia manfaat pada saat manfaat belum diterima. Artinya, perusahaan yang menerima manfaat membayar terlebih dulu kepada penyedia, baru setelah waktu yang ditentukan atau dijanjikan, perusahaan menerima manfaatnya. Pembayaran kepada penyedia diakui sebagai beban dibayar di muka. Adapun contoh dari beban dibayar di muka adalah untuk keperluan asuransi, sewa, internet, dan lain sebagainya yang berkonsep prabayar.
  • Beban akrual. Beban akrual adalah beban yangharus dibayarkan namun belum secara tunai di akhir periode akuntansi. Beban akrual ini biasanya muncul di bagian jurnal penyesuaian.
  • Beban depresiasi. Beban depresiasi atau disebut juga beban penyusutan, adalah beban yang timbul akibat adanya penurunan fungsi, ataupun penyusutan nilai suatu aset tetap sehingga nilainya menjadi berkurang bila dibandingkan dengan nilai aset tetap saat dibeli. Kategori aset tetap yang mengalami penyusutan biasanya adalah kendaraan, mesin, dan lain-lain.
  • Beban operasional. Beban operasional merupakan beban yang mencakup seluruh beban yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, biasanya terletak pada laporan laba rugi untuk mengurangi pendapatan. Contohnya yaitu beban iklan, beban administrasi dan umum, dan beban sewa.
  • Beban kredit macet, adalah beban yang muncul karena ketidakmampuan membayar hutang atau kredit hingga mencapai tanggal jatuh temponya. Kredit macet oleh kreditur dicatat sebagai piutang tak tertagih, sehingga terhitung sebagai kerugian.

Pengakuan dan Pengukuran Beban

Dalam proses pengakuan, pengeluaran diakui sebagai beban atau pendapatan, tergantung dengan peruntukannya. Hal ini sejalan dengan letak beban dan pendapatan yang berada di kredit dan debit, artinya keduanya saling terkait satu sama lain.

Proses pengakuan ini mencakup dua tahap untuk menentukan apakah akan diakui sebagai beban atau pendapatan. Dua tahap itu ialah pengakuan pengeluaran sebagai aktiva, dan yang kedua adalah apabila setelah diakui sebagai aset, biaya memberikan pengaruh terhadap penambahan pendapatan perusahaan, maka biaya tersebut diakui sebagai beban.

Pengukuran beban, artinya bagaimana suatu beban diukur untuk disajikan di dalam laporan keuangan. Adapun untuk proses pengukuran beban, terdapat dua metode, yaitu pengukuran dengan biaya historis dan harga sekarang. Pemilihan metode ini tentunya didasari dengan kondisi dan ketentuan yang dipengaruhi dari sifat beban terkait.

Pengukuran dengan biaya historis, artinya beban diakui pada nilai atau harga saat beban tersebut dikeluarkan. Sedangkan pengukuran dengan harga sekarang, artinya beban diukur pada nilai saat periode tertentu (misalnya saat penyusunan laporan).

Matching, Expense vs Cost

Untuk menilai apakah suatu entitas sudah menyajikan laba/rugi yang sesuai jumlahnya, maka perlu dilakukan penandingan (matching) antara pendapatan dan biaya. Proses ini membutuhkan pemilihan dasar penandingan yang tepat, guna memberikan hasil yang tepat pula.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, terdapat perbedaan antara biaya dan beban. Biaya merupakan pengorbanan yang dikeluarkan untuk mendukung aktivitas operasional entitas. Sedangkan beban merupakan penurunan manfaat ekonomis suatu aset sehingga sifatnya seperti pengeluaran.

Perbedaan selanjutnya adalah bagaimana biaya dan beban disajikan pada laporan keuangan. Biaya biasanya disajikan pada statement of financial position (neraca), sedangkan beban disajikan dalam laporan laba rugi.

PSAK 26 Biaya Pinjaman

PSAK ini menjelaskan tentang biaya pinjaman yang timbul akibat adanya proses peminjaman dana. Dana yang dipinjam tersebut digunakan untuk aktivitas entitas. Biaya pinjaman ini dapat berbentuk sebagai bunga pinjaman, beban sewa, maupun selisih kurs. Dalam hal ini, biaya ditanggung oleh entitas selaku peminjam dana.

Lalu, yang menjadi objek pinjam adalah disebut sebagai aset kualifikasian. Aset kualifikasian dapat berbentuk persediaan, fasilitas, aset tak berwujud, dan lain-lain.

Menurut PSAK 26, biaya pinjaman diakui dengan cara mengkapitalisasi biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Sedangkan untuk pengungkapannya dengan diungkapkan menurut jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama periode berjalan, dan menurut tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman.

 

Beban muncul ketika adanya penurunan nilai ekonomi yang sebelumnya sudah terdapat pada aset yang dimiliki oleh entitas, dan hal tersebut berpengaruh terhadap pendapatan entitas. Beban (expense), merupakan pengeluaran yang dikeluarkan oleh suatu entitas, dalam bentuk penurunan nilai ekonomi aset yang dimiliki, dan untuk kepentingan mendukung aktivitas operasional entitas. Contoh-contoh yang disebut sebagai beban yaitu beban pokok penjualan, beban sewa dibayar dimuka, dan lain sebagainya.

Terdapat dua tahap pengakuan beban, yaitu pengakuan pengeluaran sebagai aktiva, dan yang kedua adalah apabila setelah diakui sebagai aset, biaya memberikan pengaruh terhadap penambahan pendapatan perusahaan, maka biaya tersebut diakui sebagai beban. Pengukuran beban ada dua metode, yaitu dengan biaya historis, artinya beban diakui pada nilai atau harga saat beban tersebut dikeluarkan. Yang kedua adalah dengan harga kini.

Menurut PSAK 26, biaya pinjaman diakui dengan cara mengkapitalisasi biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Sedangkan untuk pengungkapannya dengan diungkapkan menurut jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama periode berjalan, dan menurut tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman.

 

DAFTAR PUSTAKA

Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2018). PSAK 26 Biaya Pinjaman. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.

     Martina. (2020, April 2). Ukirama. Diambil kembali dari https://www.ukirama.com/en/blogs/definisi-dan-perbedaan-akun-biaya-cost-dan-beban-expense-beserta-contohnya

Ramadhani, N. (2020, April 28). Diambil kembali dari Akseleran: https://www.akseleran.co.id/blog/expense-adalah/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun