Waktu itu...
Berlalu dengan cepatnya,
Tanpa rencana,
atau sebuah aba aba.
Pemergian mu harus terjadi Sesingkat ini,
Mengapa kita dapati sebuah pertemuan?
Jika perpisahan ini dengan mudah kau lakukan
Bukan kah lebih baik kita tak pernah kenal??
Deretan luka luka dan air mata
Jelas tak mampu ku ungkapkanÂ
dengan sebuah kata Atau sastra,
Hanya bahasa tubuh yang mengartikan nya.
Entah karena apa Kau melakukannya
Aku tak faham lagi,
Tetapi bodohnya aku !!!
masih mengharapkan mu kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H