Mohon tunggu...
Agis Maharani M.A.
Agis Maharani M.A. Mohon Tunggu... Ilmuwan - Passionate about women empowerment, environmental sustainability, and gender issues.

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Program Kampus Mengajar MBKM Angkatan 1 Tahun 2021 dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa-Siswi

15 Agustus 2021   20:48 Diperbarui: 15 Agustus 2021   20:56 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proyek gunung meletus SDS Nurul Iman Ashopi Kabupaten Tangerang (dokumentasi pribadi)

Dalam kondisi pandemi saat ini, banyak sekolah yang kurang maksimal dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Hal ini ditunjukan dari survey yang dilakukan UNICEF yang menerima tanggapan tidak efektifnya belajar daring dari 34 provinsi di Indonesia terutama di daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan), dan sekolah berakreditasi C. Sebanyak 66% siswa dari 60 juta siswa mengaku bahwa belajar dalam jaringan (daring) membuat mereka kurang nyaman dan sulit memahami materi yang diajarkan (Kasih, 2020).

Berangkat dari hal tersebut, pemerintah Indonesia mengusung program yang dapat membangkitkan api semangat belajar untuk pelajar Indonesia terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD) agar bisa menjadi bibit-bibit yang tetap berkualitas walalupun di tengah situasi Pandemi Covid-19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, akhirnya menciptakan program Kampus Mengajar yang membuka kesempatan besar bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk turut andil dalam meyukseskan tujuan utama program ini. Dikutip dari Kompas.com (2021) terdapat lebih dari 14.000 mahasiswa dari berbagai program studi di Indonesia terlibat dalam program ini.

"Alhamdulillah, ternyata benar bahwa jiwa nasionalisme mahasiwa kita untuk berpartisipasi dalam sistem pendidikan sangat tinggi, dan inilah yang namanya Merdeka Belajar," Ujar Nadiem Makarim, di sesi pembukaan program Kampus Mengajar melalui Zoom (16 Maret 2021)

Program ini dilakukan selama tiga bulan, terhitung dari 1 April hingga 27 Juni 2021. Sebelum penerjunan di bulan April, kami diberikan pembekalan oleh panitia Kampus Mengajar dengan materi pedagogi sekolah dasar, nasionalisme, metode mengajar, dan sebagainya berlangsung pada 15 Maret hingga 22 Maret 2021.

Ketika penerjunan selama tiga bulan, terdapat beberapa aspek utama yang harus diaplikasikan mahasiswa sebagai pengajar ke adik-adik di sekolah. Pertama, mahasiswa harus menerapkan konsep Pelajar Pancasila, yaitu materi-materi yang diajarkan haruslah berlandaskan rasa nasionalisme atau cinta tanah air. Dalam penerapannya, sebagai mahasiswa yang belajar di bidang bahasa, saya mengajar Bahasa dan Sastra Inggris, dan juga Indonesia, beberapa kali, ketika sedang membahas materi terkait kisah-kisah dalam buku pelajaran yang memuat sejarah perjuangan bangsa, saya menceritakan secara lebih rinci tentang kisah-kisah patriotisme para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan. Ketika Bung Karno melawan para penjajah, atau R.A Kartini melawan sistem patriarki untuk emansipasi perempuan, dan kisah heroik lain yang menstimulasi siswa agar tumbuh rasa cintanya pada tanah air.

Aspek kedua adalah konsep yang disebut PjBL (Pembelajaran Berbasis Proyek) atau istilah lainya Project-based Learning. Metode ini menggunakan proyek sebagai bentuk belajar siswa. 

Siswa-siswi melakukan eksplorasi, interpretasi, sintesis, dan penilaian sebagai hasil yang didapat setelah menyelesaikan proyek yang ditentukan. Dalam penerapannya, saya dan tim mahasiswa Kampus Mengajar berhasil menerapkan pembelajaran berbasis proyek bagi siswa-siswi SDS Nurul Iman Ashopi Kabupaten Tangerang. Proyek yang dilakukan, yaitu:

1.  membuat simulasi erupsi gunung merapi.

Proyek gunung meletus SDS Nurul Iman Ashopi Kabupaten Tangerang (dokumentasi pribadi)
Proyek gunung meletus SDS Nurul Iman Ashopi Kabupaten Tangerang (dokumentasi pribadi)

Foto bersama siswa-siswi SDS Nurul Iman Ashopi Kabupaten Tangerang (dokumentasi pribadi)
Foto bersama siswa-siswi SDS Nurul Iman Ashopi Kabupaten Tangerang (dokumentasi pribadi)
Proyek ini dilakukan bersama dengan siswa-siswi kelas lima SDS Nurul Iman Ashopi. Kami mengumpulkan alat dan bahan yang digunakan seperti: kertas karton, cuka, pewarna makanan, sabun cair, botol kaca, dan air. Proyek ini membuat siswa bersemangat untuk berpartisipasi melakukan eksprimen, selain karena membangun kreatifitas siswa dalam berpikir, siswa juga diajak untuk berkolaborasi dengan satu tim mereka.

2. membuat eksprimen percampuran zat homogen dan heterogen

Proyek eksprimen bersama siswa-siswi SDS Nurul Iman Ashopi Kabupaten Tangerang (dokumentasi pribadi)
Proyek eksprimen bersama siswa-siswi SDS Nurul Iman Ashopi Kabupaten Tangerang (dokumentasi pribadi)

Dalam pembelajaran berbasis proyek ini, kami melakukan eksprimen bersama siswa dengan mencampurkan bahan-bahan yang bersifat homogen (bahan yang bersifat mudah tercampur) dan heterogen (bahan yang tidak dapat tercampur). Sama seperti pada proyek sebelumnya, kami bergotong-royong mengumpulkan bahan-bahan yang akan dijadikan proyek, seperti: minyak, susu kental, air, beras, tepung, pasir, dan batu. Proyek ini berhasil membuat siswa-siswi kelas lima SDS Nurul Iman Ashopi menyimpulkan bagaimana sifat zat homogen dan heterogen dengan tepat.

Beberapa proyek dan observasi lainnya yang kami lakukan adalah mendemonstrasikan apa saja sifat-sifat cahaya, mengenal sistem fotosintesis, apa saja struktur dalam pohon, dan materi lainnya yang membuka daya pikir siswa menjadi lebih kritis, kreatif, dan inovatif berdasarkan hasil dari proyek dan materi yang diberikan.

Poster donasi buku untuk SDS Nurul Iman Ashopi Kabupaten Tangerang (dokumentasi pribadi)
Poster donasi buku untuk SDS Nurul Iman Ashopi Kabupaten Tangerang (dokumentasi pribadi)

Sebagai peserta Kampus Mengajar, kami juga membuat inovasi perbaikan untuk sekolah yaitu POJOK BACA. Dikarenakan kondisi sekolah yang belum memiliki perpustakaan dan sarana untuk literasi, kami berinisiatif untuk membuat tempat baca yang layak bagi siswa agar lebih meningkatkan literasi mereka. Beberapa buku kami dapatkan dari donasi dan penggalangan dana. Dalam implementasinya, pihak sekolah sangat suportif dengan menyediakan satu ruangan kosong untuk digunakan sebagai ruang Pojok Baca.

Hasil donasi buku untuk perpustakaan SDS Nurul Iman Ashopi Kabupaten Tangerang (dokumentasi pribadi)
Hasil donasi buku untuk perpustakaan SDS Nurul Iman Ashopi Kabupaten Tangerang (dokumentasi pribadi)

Pada pertengan bulan Juni hingga selesainya program Kampus Mengajar, kami membantu pelaksanaan administrasi sekolah dengan menyusun nilai siswa setelah ujian akhir sekolah, menghitung nilai-nilai tersebut lalu menginput data ke rapor setiap siswa. Selain itu, kami juga membantu pelaksanaan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun ajaran 2021-2022 dengan terlibat langsung dalam promosi sekolah ke beberapa lembaga TK dan/atau PAUD di sekitar wilayah sekolah.

img-20210410-124418-1-6119166f0101907de94c8d32.jpg
img-20210410-124418-1-6119166f0101907de94c8d32.jpg
Sebagai penutup, program Kampus Mengajar MBKM Kemendikbud Angkatan 1 tahun 2021 yang dilaksanakan di SDS Nurul Iman Ashopi Kabupaten Tangerang, berhasil membuat siswa lebih semangat dalam belajar, membangun kreatifitas, nasionalisme, kolaboratif dan berpikir kritis. Siswa-siswi dapat lebih efektif  belajar dengan mengobservasi dan mempraktikkan langsung materi yang diajarkan.   

af9ec11c-8ded-48fa-82a2-6af7ff967b42-6119159731a2871ef873cfc4.jpg
af9ec11c-8ded-48fa-82a2-6af7ff967b42-6119159731a2871ef873cfc4.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun