Taukah Anda apa itu barang publik? Seperti apakah bentuknya?
Istilah barang public mungkin masih terdengar asing untuk masyarakat pada umumnya. Ternyata, terdapat jenis-jenis barang yang sering kita konsumsi namun kita tidak mengetahui nama barangnya sesuai dengan istilah yang digunakan di Indonesia, khususnya ekonomi.
Secara umum, barang dibagi menjadi 4 tipe yang terdiri atas barang pribadi, barang public, sumber daya milik bersama, dan barang yang ekskludabel namun tidak rival. Sebelum mebahas pengertian masing-masing, kita perlu mengenal apa itu barang yang memiliki sifat ekslusive atau tidak, dan rival maupun tidak rival.
Barang yang bersifat ekslusif atau ekskludabel adalah barang yang dapat dilarang dalam pengonsumsiannya, sedangkan non-eksklusive beratikan sebaliknya. Sedangkan barang rival adalah barang yang apabila dikonsumsi dapat mengurangi benefit bagi orang lain, begitupun sebaliknya.
Kembali pada tipe barang, dapat digambarkan bahwa barang pribadi adalah barang-barang yang ekskludabel dan rival. Misalkan adalah es cincau. Mengapa demikian? Es cincau bersifat ekskludabel karena kita bisa mencegah orang lain untuk mengonsumsinya dan bersifat rival karena apabila hanya ada satu porsi es cincau, maka orang lain tidak dapat mengonsumsinya.
Kedua adalah barang public. Definisi dari barang public adalah kebalikan dari barang pribadi. Artinya, barang ini tidak ekskludabel dan juga tidak rival. Permisalannya adalah jalan raya. Orang lain tidak bisa melarang pengguna jalan untuk tidak menggunakan jalan dan apabila menggunakannya pun tidak merugikan orang lain.
Lalu, apa bedanya dengan sumber daya milik bersama? Secara definisi, sumber daya milik bersama adalah barang-barang yang tidak ekskludabel, namun rival. Contohnya adalah ikan laut. Dimana kita tidak bisa melarang orang untuk menangkapnya, namun persediaan ikan akna berkurang sehingga kesempatan orang lain untuk melakukan hal yang sama pun menjadi berkurang.
Dan yang terakhir adalah barang yang ekskludabel, namun tidak rival. Contoh dari barang ini biasanya berupa produksi yang dikuasai oleh perusahaan, misalkan adalah jasa pemadam kebakaran. Jasa ini boleh digunakan oleh semua orang, dan orang lain juga boleh melarang antar sesame untuk menggunakan jasa ini. Namun, resiko terbesarnya adalah apabila ada rumah yang terbakar, maka akan merugikan korban. Sedangkan yang dimaksud rival disini adalah jasa perlindungan kebakaran rumah tidak terjadi setiap saat, namun setiap orang dapat memiliki perlindungan yang sama.
Pada artikel kali ini akan memahamkan Anda lebih jauh mengenai barang public. Dimana barang ini bersisat non-exclusive dan non-rivalry. Menurut teori yang dikemukakan oleh E. Lindahl pada tahun 1920. Sebuah solusi konseptual penting mengenai barang public dimana masyarakat secara sukarela mungkin menyetujui dikenakan pajak untuk barang public jika mereka tahu bahwa orang lain juga dikenakan pajak.
Lindahl memprediksi bahwa penyediaan barang public yang efisien akan tercapai jika individu jujur mengungkapkan keinginannya seperti apa barang public yang ingin dikonsumsinya dan seberapa besar kontribusi yang akan ditanggungnya. Karena, pemerintah menyediakan barang public tidak melulu secara percuma, namun perlu pengelolaan dan kerja sama dari masyarakat.
Namun, teori ini ternyata memiliki alternatif solusi lain dimana fakta membuktikan bahwa orang lain berfikiran bahwa insentif yang dibayarkan tentunya didasarkan pada keinginan konsumsi barang public, maka keinginan tersebut bisa diperkecil. Mereka berharap bahwa "orang lain" akan membayar lebih. Sehingga beberapa ekonom menerapkan konsep ini untuk barang public pada tingkat local.