Merindukanmu terasa menyakitkan ibarat mengangakan bekas luka. Pedih namun lega karena tersalurkan. Walau tersalurkan hanya lewat goresan kata yang mungkin tidak mengena hatimu. Aku pasrah dengan kondisi ini. Bahkan disetiap pertemuan yang mendegupkan jantungku, warasku serasa kamu uji. Apakah debaran ini namanya cinta? Aku tidak berani mendefenisikan ini. Aku takut terbuai. Aku takut kamu gantung. Serasa berada di nirwana. Bebas dan tak terbatas. Ah, aku terinfeksi hadirmu. Matilah aku!.....
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!