Mohon tunggu...
Ando Girsang
Ando Girsang Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ada kata yang tak biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[FISUM] Bulan dan Bintang

18 Juli 2012   10:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:49 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ando Girsang nomor 62

Ketika Bulan bertemu Bintang, apa yang mereka bicarakan ya?? Dengerin yukk…

Bulan : Wahai Bintang… adakah kamyu merasakan sesuatu yang teramat dalam untuk dirasakan?? Bagaimanapun jg akyu selalu ingin bertanya hal ini kepadamyu namun baru kali ini ada kesempatan. Akyu mohon dengan sangat kamyu menjawabnyo tanpa mengurangi rasa banggakyu kepadamyu… saya persilahkan….

Bintang : Wahai Bulan… manis rupamu tak dapat daku kecap karena I know you are not kecap… Lembut sinarmu tak dapat daku nikmati karena daku tau sinarmu ga bisa daku pake sebagai selimut di malam hari… Namun jikalau sampai hari ini ada sesuatu yang mengganjal di pikiranmu segeralah pergi ke dokter mana tau itu sebuah penyakit yang orang kadang bisa ga sadar olehnya yaitu CINTA… hahahhahahaha… (sori bukan maksud untuk ketawa tapi… ya gitu dech…)

Bulan : Katakan saja Bintang, adakah kamyu merasakan sesuatu yang lain di kala kita bersama selama ini??

Bintang : Ya…daku merasakan sesuatu yang lain di kala kita bersama selama ini. Tapi tentu saja daku tak ingin mengutarakannya kepada dikau karena daku merasa takut ‘pabila hal ini akan mengubah cara pandangmu terhadap daku wahai Bulan.

Bulan : Jangan dirimyu berkata seperti itu wahai Bintang… Akyu terima apapun yang akan kamyu katakan. Akyu siap dengan segala resikonya.

Bintang : Maafkan daku, Bulan apabila percakapan kita ini membuat semakin tak karuan. Sungguh mulai dari tadi daku melihat dikau agak mengigil seperti masuk angin. Atau dikau merasa sesak buang air besar?? Daku tak ingin dikau kesakitan seperti ini.

Bulan : Tidak, Bintang. Akyu merasa baik-baik saja tanpa kekurangan makna yang akan terjadi saat ini. Katakan saja apa yang ingin kamyu katakan wahai Bintang…

Bintang : Baiklah kalau begitu. Sekian lama kita bersama, daku semakin merasakan hal yang menurutku itu bukan berasal dari dalam diriku semakin menjadi. Ya…daku yakin hal ini berasal dari dikau wahai Bulan. Semakin banyak frekuensi kita bertemu, semakin daku merasa bahwa DIKAU SANGAT BAU!!! GA TAU YA ENTAH BAU APA, YANG PASTI DAKU SANGAT TIDAK INGIN MENDEKATIMU LAGI OH BULAN NAN BAU…

Bulan : Apakah akyu bermimpi?? Sungguh, perkataan myu barusan menyadarkan akyu bahwa kamyu sebenarnya baik dan sangat perhatian terhadapkyu, sampai-sampai bau badankyu bisa mengganggumyu.. oh sungguh akyu terharu… so sweet…

Bintang : Sudah pergi saja sanah! Daku pengen muntah!

Bulan : Biarkanlah muntahan cintamu itu akyu tampung dan akyu simpan baik-baik sebagai kenang-kenangan bahwasanya ada seseorang yang sangat mengerti akyu dan mengenal akyu dengan sangat baik. Mari-mari akyu tampung… (dengan senyum sumringah)

Bintang : ?#?$%^&*^%##

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Cinta Fiksi (http://www.kompasiana.com/androgini)

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community (http://www.facebook.com/groups/175201439229892/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun