Mohon tunggu...
Agi Rahman Faruq
Agi Rahman Faruq Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagangang / Ojeg Online

Tidurmu, harus pulas.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tiang Gantungan untuk Suara Adzan Perdana Menteri

28 Maret 2019   08:44 Diperbarui: 28 Maret 2019   19:25 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Turki modern yang dipimpin oleh Atatruk bertujuan memodernasikan negara, justru memadamkan abad kejayaan Islam Khalifah Ustmani. Keputusanya menghilangkan sistem khalifah Turki di negara lain dengan alasan memecah bangsa dan juga ikut campurnya negara lain kedalam pemerintahan turki Modern.

Ataturk juga mengasingkan Khalifah terakhir Ustmaniyah, dan terus menggenjot propagandanya dengan tajuk " membersihkan Islam dari campur tangan politik". Sistem pendidikan dirumah semodern mungkin, dengan menghapus pendidikan yang berbau Agama.  Mengubah Masjid haghia Shopia beralih fungsi menjadi museum. Pengadilan Agama ditutup, kementrian Agama dihilangkan, dan lebih Sekulernya dia memaksa culture menembus Agama. Adzan di Turki harus menggunakan bahasa turki, sebagai eksistensi kebudayaan Turki dan tidak boleh memakai bahasa Arab.

Ketika negara turki mengalami kemerosotan bahkan jadi bahan ejekan negara eropa lain, dengan memanggil Turki "Sick man of Europe. Lahirlah seorang yang nantinya menjadi pemimpin baru Turki, yang bernama Adnan Menderes, lahir di Aydin pada Tahun 1899. Adnan dikenal sebagai negarawan turki, ketika muda dia berkuliah di Izmir pada Tahun 1916. Sempat menjadi tentara ketika perang melawan sekutu, dan masuk partai politik PRR (Partai Rakyat Republik) kemudian terpilih menjadi wakil kota Adyn pada Tahun 1931. Pada masa-masa selanjutnya, dia membentuk Partai Demokrasi tahun 1946 bersama Celal Bayar. Menjadi wakil rakyat di Provinsi Kutahya Pada tahun 1950-an, partainya mengikuti pemilihan umum dan menang. Dikutip dari (Sansal, Burak. "Adnan Menderes". All About Turkey). Diakses tanggal 28 Maret 2019.

Menurut (Buhairi, Mamduh Farhan. "Adnan Menderes: Perdana Menteri yang Berakhir di Tiang Gantungan". Qiblati: 34 -- 35) Pada tahun 1950-an, partainya mengikuti pemilihan umum dan menang dan Kemenangannya ini ditunjang oleh program kampanye yang ditawarkan Adnan. Yakni:

  • Azan dikembalikan menjadi bahasa Arab setelah sebelumnya diubah Kemal Atatrk menjadi bahasa Turki.
  • Ibadah haji diperbolehkan.
  • Dibolehkan melakukan pengajaran agama Islam di sekolah-sekolah.
  • Menghapus UU yang melarang Muslimah dan berhijab.
  • Hasilnya, Partai itu menang dengan perolehan 318 kursi di parlemen.

Adnan dilantik sebagai perdana menteri dengan presiden Celal pada tahun 1950 dan dilantik bertepatan pada bulan Ramadhan. Menjadi Perdana Menteri selama 10 tahun sampai kudeta milier yang dilakukan oleh jenderal-jenderalnya yang jahat pada tahun 1960 dengan mati syhahid di tali tiang gantungan.

Sebelum Adnan meninggal, beliau sempat mengalami sabotase oleh oposisi pro sekularisme. Pada tanggal 17 Februari 1959 pesawat yang ditumpanginya dari Istanbul menuju Inggris mengalami kecelakaan, 14 orang dinyatakan meninggal dari 24 orang dan dia selamat dari kecelakaan tersebut.  

Para pengikut setia Ataturk belum puas, dan terus menyusun rencana jahat untuk menggulingkan Adnan Menderes. Propaganda jahat menyebar luas, bahwasanya Adnan telah melakukan korupsi, kolusi dan pelanggaran HAM. Pada tanggal 27 mei 1960 Jendral Cemal mengkudeta pemerintahan Adnan dan partainya dibubarkan.

Aksi kudeta dilaksankan pada tengah malam, dan keesoknya Adnan melakukan siaran perss, bahwasanya "Tengah malam tadi, pasukan tentara telah mengambil alih administrasi (pemerintahan seluruh negeri)". Dikutip dari (cordova, media, 2018, https://youtu.be/7mnJsC81WsI, diakses pada tanggal 28 Maret 2019).

Media-media Turki sudah berafiliasi dengan pihak oposisi dan meberitakan hal-hal yang menyudutkan Adnan guna meruntuhkan keyakinan masyarakat. Adnan dicopot dari jabatanya kemudian dia di penjarakan dengan segala tuduhan yang dibuat-buat oleh pihak oposisi.

Pemimpin yang mengembalikan marwah Islam di Turki harus berakhir tragis. Setelah dipenjara, beliau mengalami dakwaan yang berlanjut sehingga dia harus di hukum mati dengan cara di hukum gantung. Tidak puas dengan hal itu, oposisi membersihkan juga para menteri yang mendukung Adnan dengan dakwaan sama yaitu hukum gantung. Para menteri yang dihukum gantung itu adalah menteri Fatin Rustu sebagai menteri luar negeri, dan mentri keuangan Hasan Polatkan.

Adnan dan kedua menterinya di hukum gantung dikarenakan ada keyakinan yang beredar dimasyarakat Turki, bahwasanya pemimpinya itu (Adnan) di lindungi oleh Allah SWT dari berbagai macam sabotase, dengan menegaskan bahwa Adnan bukan pemimpin yang dipilih Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun