Mohon tunggu...
Agi Julianto Martuah Purba
Agi Julianto Martuah Purba Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya senang mengamati, membaca, merasakan dan menyatukan semuanya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Friere Bangun di Kala Pandemi

12 November 2020   17:48 Diperbarui: 12 November 2020   17:57 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Actbuildchange.com

Friere menyebutnya dengan "Pendidikan Gaya Bank", yang mana siswa hanya memiliki satu tugas, yakni menerima. Tidak ada dialektika antara guru dan siswa yang terjadi.

Menilik hal ini, Friere menawarkan dan mendesak suatu konsep dimana idealnya, siswa juga harus hadir sebagai subjek bersama dengan guru untuk mendiskusikan realita (permasalahan/materi belajar) sebagai objek. 

Dengan hal ini ada dialektika yang dibangun. Mengesankannya, kadar pengetahuan yang mampu diingat oleh siswa dalam metode diskusi dan melibakan mereka dalam pembelajaran memiliki persentase yang mengesankan.

National Training Laboratory, dalam hal ini menjelaskan secara detail dalam piramida belajar, bahwa siswa akan mengingat 50% apa yang dipelajari jika melalui metode diskusi. Persentase ini hanya lebih rendah dari metode praktek dan mengajari orang lain yang tercatat secara persentase 75% dan 90%.

"...What the educator does in teaching is to make it possible for the students to become themselves." - Paulo Friere 

Memang sepertinya benar kata penyair di bulan Juni, bahwa hidup ini abadi yang fana itu waktu. Friere, dalam hal ini bangun dari tidurnya di kala pandemi untuk mengingatkan konsep mengajar-belajarnya di kala kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR) hari ini.

                

Teramat banyak gejolak dan langkah adaptasi yang diambil oleh guru, siswa, dan orangtua dalam menempatkan diri dalam situasi ini. Ini untuk memastikan bahwa laju gerak pendidikan dapat dirasakan secara maksimal walaupun dengan meminimalkan banyak hal.

Namun, di kala pandemi saat ini, caranya bagaimana? Stakeholder, praktisi, dan pengamat pendidikan tidak tinggal diam melihat situasi ini. Langkah mereka dalam merespon situasi ini patut untuk diapresiasi. 

Mereka hadir dan menawarkan pelatihan-pelatihan virtual dalam peta konsep mempersiapkan model pembelajaran dalam menghadapi new normal. Guru, yang sejatinya adalah garda terdepan diundang dengan terbuka untuk mengikuti ragam pelatihan yang ditawarkan secara gratis.

Yayasan Nusantara Sejati, misalnya bekerja sama dengan United for Children (UNICEF) menjalankan program pelatihan dengan banyak tema, khususnya perkembangan siswa dan model pembelajaran di kala pandemi. Penulis yang juga mengikuti pelatihan tersebut, bisa melihat bagaimana pendidikan di berbagai wilayah, seperti Jawa hingga Papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun