Ada yang sudah atau sedang berencana melakukan check up sebelum pernikahan? Bagi yang masih kurang familiar, premarital check up adalah pemeriksaan medis yang dilakukan seseorang/pasangan calon pengantin meliputi fisik, genetik, darah, dan hal-hal yang berkaitan dengan alat reproduksi.
Premarital check up ini biasanya direkomendasikan kepada calon pengantin 3-6 bulan sebelum melangsungkan pernikahan. Nah, biar nggak sotoy dan salah informasi, menurut dr. Sandy Prasetyo, Sp.OG dari RSIA Brawijaya Antasari yang dikutip dari laman Kompas, ada tujuh poin yang dicek dalam rangkaian premarital check up, yaitu:
- Pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya risiko anemia dalam kehamilan serta melahirkan keturunan dengan thalassemia dan hemophilia. Dikutip dari Kompas, thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang disebabkan oleh kurangnya produksi hemoglobin (sel darah merah) yang diakibatkan terjadinya gangguan dalam proses pembentukan rantai sel darah karena kerusakan gen dalam tubuh. Sedangkan hemophilia dijelaskan lebih detail pada laman Kompas, yaitu penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami kelainan pada proses penggumpalan darah.
- Pemeriksaan golongan darah dan rhesus untuk mengetahui kecocokan rhesus dan efeknya terhadap ibu dan bayi.
- Pemeriksaan kadar gula darah untuk mencegah komplikasi yang disebabkan oleh diabetes saat hamil nantinya.
- Pemeriksaan terkait infeksi menular seksual. Jenis ini untuk mendeteksi antibodi yang bereaksi terhadap bakteri sifilis, treponema pallidum, dan pengecekan terhadap status HIV.
- Pemeriksaan infeksi Hepatitis B untuk mencegah transmisi Hepatitis B kepada pasangan melalui hubungan seksual, dan dampaknya terhadap janin. Berdasarkan informasi dari laman Alodokter, hepatitis B adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan menular melalui hubungan seksual atau jarum suntik.
- Pemeriksaan urine untuk mengetahui kelainan metabolik atau penyakit sistemik.
- Pemeriksaan penyakit penyebab kelainan kehamilan lainnya, seperti TORCH. Dari laman Hellosehat, TORCH adalah singkatan dari lima nama jenis penyakit infeksi, yaitu Toxoplasma, Other infection (Chlamydia, HIV, Hepatitis B, dan lain-lain), Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Kelima jenis penyakit infeksi ini sama-sama bisa menyerang ibu hamil dan memberi dampak buruk pada janin.
Ada yang masih menganggap bahwa premarital check up hanya buang-buang uang dan lebih mementingkan biaya mahar, resepsi, dkk-nya? Mungkin, masih, ya, karena untuk melakukan premarital check up memang butuh persiapan bujet yang tidak sedikit.Â
Hasil riset kecil-kecilan lewat daring, setidaknya calon pasangan yang akan melakukan check up butuh kurang lebih 5 jutaan tapi tentu saja setiap rumah sakit atau fasilitas kesehatan punya tarif yang berbeda-beda, ya.Â
Jika sudah bersepakat untuk melakukan check up sebelum menikah, baiknya sih riset atau datang langsung ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan agar informasinya lebih akurat.
Ngomong-ngomong, Â Apa Gunanya Premarital Check Up?
Banyak banget! Namun pada intinya tentu saja untuk mengetahui kondisi kesehatan kedua calon pengantin sebelum menikah. Apalagi jika kelak akan merencanakan kehamilan dapat dilakukan langkah preventif atau solusi terbaik jika berpotensi mengalami kemungkinan terburuk karena sudah ada hasil check up sebelumnya.Â
Menurut opini saya pribadi, ada yang lebih krusial lagi selain mengetahui kondisi kesehatan masing-masing, yaitu keterbukaan yang tervalidasi melalui hasil check up.Â
Yaa, bukan bermaksud  tidak saling percaya, namun siapa sih yang bisa benar-benar memastikan jika calon suami/istri kita benar-benar sehat dan bersih? Lisan boleh jadi bisa berargumen apa pun, namun hasil laboratorium jauh lebih akurat dalam memvalidasi kondisi tubuh seseorang.
Ini menarik banget untuk dibahas. Saya menemukan sebuah berita dari Kompas yang menjelaskan bahwa perempuan memiliki kepedulian yang lebih tinggi tentang premarital check up dibandingkan laki-laki.Â