Dentuman dan hujan peluru menjadi hal lumrah di perbatasan Gaza sejak abad 19 hingga sekarang. Konflik yang tidak berkesudahan membawa petaka bagi beberapa golongan. Tidak hanya dari masing-masing prajurit yang bertugas, namun juga dari warga sipil hingga tenaga medis. 1 Juni 2018 menjadi hari terakhir seorang gadis relawan Palestinian Medical Relief Society (PMRS).Gadis yang diberi nama Razan al Najjar tewas terkena pelor yang menembus dada hingga punggungnya. Jubah suci itu tidak mengurungkan niat IDF untuk menghentikan penyerangan beringas pada tenaga medis yang bertugas. Mengangkat tangan tinggi juga tidak menghentikan aksi keji yang terjadi. Apakah Undang-Undang Internasional telah dilanggar pada 1 Juni 2018 silam? Razan harus dikenang sebagai relawan berlian yang mengabdikan diri di medan pertempuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H