Di satu sisi, AI menawarkan efisiensi, produktivitas, dan solusi untuk berbagai permasalahan kompleks di sektor kesehatan, pendidikan, dan energi. Tapi di sisi lain, AI juga memunculkan isu etika, keamanan data, dan dampak pada lapangan kerja.
Kita harus siap menghadapi gelombang AI ini dengan bijaksana dan berpihak pada kesejahteraan manusia, pendidikan yang mempersiapkan keterampilan masa depan, serta pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi ini bekerja.
Sebagaimana kata Stephen Hawking, "AI could be the best thing or the worst thing to happen to humanity." (AI bisa menjadi hal terbaik atau terburuk yang pernah terjadi pada umat manusia.)
Pertanyaannya sekarang bukan lagi "apakah AI akan mengubah dunia?" melainkan "apakah kita siap menghadapi perubahan ini?"
Jawabannya ada di tangan kita.
Selamat datang di tahun 2025, era di mana AI tidak hanya menjadi alat, tetapi mitra dalam membentuk masa depan dunia.
Maturnuwun,
Growthmedia
NB : Temukan artikel cerdas lainnya di www.agilseptiyanhabib.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H