Di tengah perubahan besar yang terjadi akibat digitalisasi, peran guru sebagai pendidik tidak lagi terbatas pada penyampaian ilmu semata. Mereka kini menjadi arsitek bagi kecerdasan emosional (EI) generasi digital yang semakin berkembang dalam dunia maya yang serba cepat dan terhubung.
Tidak hanya mengajarkan mata pelajaran, guru juga harus memiliki kemampuan untuk membimbing siswa dalam memahami, mengelola, dan mengaplikasikan emosi mereka, terutama dalam menghadapi tantangan sosial yang muncul di dunia digital.
Â
Kemampuan kecerdasan emosional ini menjadi kunci penting dalam mempersiapkan siswa untuk sukses dalam kehidupan yang semakin dipenuhi oleh teknologi.
Guru sebagai fasilitator emosional bagi siswa perlu memiliki keterampilan sosial emosional yang mumpuni. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Scanlan Center for School Mental Health di University of Iowa menekankan pentingnya kecerdasan emosional dalam menciptakan lingkungan kelas yang aman, mendukung, dan kondusif untuk pertumbuhan akademik dan sosial.
Keterampilan ini sangat diperlukan untuk mendekati siswa dengan cara yang empatik, membantu mereka mengenali perasaan mereka sendiri dan orang lain, serta menciptakan hubungan positif di antara mereka. Sebagai arsitek kecerdasan emosional, guru harus menjadi contoh dan pelatih dalam hal ini, mengintegrasikan EI dalam pengajaran mereka sehari-hari.
Tidak hanya itu, dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, tantangan baru muncul, yakni terkait bagaimana menciptakan hubungan yang mendalam dan autentik dalam konteks digital.
Sebuah studi dari Greater Good Science Center di UC Berkeley menunjukkan bahwa guru yang menguasai keterampilan sosial emosional yang tinggi dapat membangun hubungan lebih kuat dengan siswa, yang juga berperan dalam mengurangi tingkat burnout guru dan meningkatkan kualitas suasana kelas secara keseluruhan.
Hal ini semakin penting di dunia digital, di mana interaksi yang lebih sering terjadi secara virtual memerlukan keterampilan baru untuk menjaga empati dan koneksi sosial.
Pentingnya Kecerdasan Emosional dalam Pembelajaran Digital
Kecerdasan emosional sangat dibutuhkan dalam konteks pembelajaran digital, di mana interaksi virtual menggantikan komunikasi tatap muka. Sebuah studi dalam Journal of Educational Psychology menyoroti bagaimana pembelajaran digital dapat memfasilitasi perkembangan EI siswa melalui aktivitas kolaboratif dan interaksi virtual yang mendalam.
Dalam dunia digital ini, guru berperan sebagai fasilitator yang tidak hanya memberikan materi ajar, tetapi juga menciptakan ruang untuk siswa mengembangkan keterampilan sosial emosional mereka.