Dengan memilih hanya barang yang benar-benar dibutuhkan, banyak dari mereka merasakan kepuasan dari hidup yang sederhana dan terorganisir.
Penelitian dari Urban Studies Foundation menyoroti bahwa ruang tinggal mikro di perkotaan sering dipasarkan sebagai gaya hidup minimalis.
Walau tampaknya terbatas, banyak yang merasa terbebas dari beban barang berlebih yang hanya akan mempersulit kehidupan sehari-hari.
#3. Dekat dengan Fasilitas Umum yang Memadai
Di tengah keterbatasan ruang, penghuni rumah mungil kerap kali mendapatkan fasilitas umum yang memadai di sekitarnya.
Hidup dalam rumah kecil sering kali berada di kawasan urban yang dekat dengan transportasi umum, taman kota, dan berbagai sarana publik. Hal ini memungkinkan gaya hidup praktis yang efisien tanpa harus jauh-jauh bepergian.
Studi di Eropa dari jurnal Buildings & Cities menyebutkan bahwa kedekatan dengan fasilitas umum bisa meningkatkan kepuasan hidup di ruang kecil.
Jadi, tinggal di rumah mungil memungkinkan kehidupan kota yang praktis.
#4. Ramah Lingkungan, Jejak Karbon yang Lebih Kecil
Hidup di rumah mungil tak hanya efisien bagi penghuni tetapi juga lebih ramah lingkungan. Rumah kecil membutuhkan energi yang lebih sedikit untuk pencahayaan, pemanasan, atau pendinginan. Efeknya, konsumsi listrik dan air pun berkurang, begitu juga jejak karbon yang dihasilkan.
Penelitian dari Academic Journals mengungkapkan bahwa rumah mungil merupakan solusi efektif untuk mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam. Dengan jejak karbon yang lebih kecil, gaya hidup ini berkontribusi nyata pada pelestarian lingkungan.