Saat kamu merasa stuck dengan suatu ide atau masalah, membiarkan pikiran mengembara bisa membuka solusi baru. Otak kita memiliki kemampuan menyelesaikan masalah melalui proses berpikir di bawah sadar. Jadi, ketika kita kembali "tersadar" dari melamun, seringkali kita menemukan ide atau solusi yang sebelumnya sulit dicapai.
Lagi pula, tidak semua hal harus dipaksakan terus-menerus di bawah tekanan. Seperti kata Lao Tzu, "A good traveler has no fixed plans, and is not intent on arriving." Kadang, solusi terbaik datang ketika kita membiarkan pikiran 'berkeliaran' tanpa tujuan.
Â
#5. Melamun Saat Membaca Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur
Ternyata, proses melamun sebelum tidur berfungsi seperti "pemanasan" bagi otak untuk relaksasi. Melamun sambil membaca dapat membantu otak kita memasuki kondisi tenang yang mempermudah transisi ke tidur nyenyak. Dengan begitu, zona melamun saat membaca nggak hanya memperkaya informasi tetapi juga meningkatkan kualitas tidur!
Kualitas tidur yang baik juga memperkuat ingatan dan membantu otak mengolah informasi dari bacaan tadi. Jadi, jangan ragu untuk melamun saat membaca, bahkan sebelum tidur. Karena, saat kita terlelap, otak kita masih terus bekerja menyusun puzzle informasi yang kita dapatkan.
Â
Kesimpulan
Mengapresiasi proses melamun sebagai bagian alami dari cara otak bekerja justru bisa meningkatkan pengalaman membaca dan pemahaman kita. Zoning out memberi kesempatan bagi otak untuk memperkaya memori, menyusun gagasan, dan menemukan solusi kreatif. Jadi, ketika pikiranmu mulai melayang, itu bukan tanda gagal fokus; sebaliknya, ini cara otak memperdalam pemahaman dan memperkaya ide.
Tidak perlu merasa bersalah kalau tiba-tiba teralihkan saat membaca. Sebagai pembaca, kita punya hak untuk membiarkan pikiran menari-nari sejenak, seperti yang dilakukan oleh banyak ilmuwan, seniman, dan pemikir besar di dunia ini. Teruslah membaca, teruslah melamun, dan biarkan otakmu bekerja sesuai alurnya. Di balik setiap detik zoning out, ada peluang besar bagi otak untuk menyusun hal-hal yang luar biasa.
Apakah kamu sempat melamun saat membaca tulisan ini?
Maturnuwun,