Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana Digital Detox "Mindful Scrolling" Menyeimbangkan Gaya Hidup dan Mengurangi Stres Digital?

29 Oktober 2024   05:06 Diperbarui: 29 Oktober 2024   07:35 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matikan notifikasi untuk mencegah stres digital | Ilustrasi gambar: freepik.com / 8photo

Kecanduan media sosial menjadi topik yang tak lagi asing, tetapi pernahkah terpikir bahwa berhenti scrolling tanpa tujuan saja tidak cukup? Memasuki era digital yang semakin cepat, milenial dan Gen Z menghadapi tantangan luar biasa dalam mengatur keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata.

Lahir dari kebutuhan ini, tren 'mindful scrolling' kini ramai dibicarakan sebagai solusi baru bagi mereka yang ingin tetap 'online' tanpa merasa terjebak. Ini bukan sekadar gerakan "berhenti main HP," melainkan upaya mengubah cara kita bersosial media menjadi lebih sadar, seimbang, dan tentunya, lebih sehat.

Para kreator konten TikTok dan Instagram sudah lebih dulu membagikan panduan praktis 'mindful scrolling' untuk mengatasi fenomena FOMO (fear of missing out) yang bikin cemas. Mereka mengatakan bahwa cara baru ini dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup. Jadi, bagaimana kita mempraktikkan mindful scrolling agar bisa menikmati media sosial tanpa merasa 'tersedot'? Yuk, kita simak!

1. Mulai dari 'Scrolling Timer'

Sederhana namun efektif, mengatur waktu scrolling setiap hari bisa memberi batasan yang jelas. Dengan alat seperti timer atau alarm, kita bisa menghindari terjebak dalam putaran tak berujung. "Menentukan durasi itu seperti menentukan batas energi," kata Dr. Jean Twenge, penulis iGen yang mendalami fenomena sosial digital. Menurutnya, scrolling tanpa batas melelahkan otak dan mengurangi kemampuan fokus.

Tidak harus ketat kok, cukup mulai dengan batas waktu kecil, misalnya 15-20 menit per sesi. Percaya atau tidak, pengaturan waktu ini dapat mengubah kebiasaan scrolling-mu menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan. Setelah alarm berbunyi, stop sejenak, tarik napas, dan sadari waktu yang telah terpakai. Kamu akan merasakan manfaatnya segera dimana pikiran jadi lebih segar dan produktivitas lebih terjaga.

 

2. Kurasi Konten yang Benar-Benar Bermanfaat

Pernah merasa akun yang diikuti malah menambah stres? Itu adalah tanda bahwa kamu butuh kurasi konten. Tren 'mindful scrolling' mengajak kita mengikuti akun yang mendukung kesehatan mental dan menawarkan nilai positif. Tentu, bukan berarti semua konten hiburan harus dihindari. Akan tetapi, pastikan feed-mu tidak hanya berisi highlight kehidupan orang lain yang membuat kita tak henti membandingkan diri.

Psychology of Popular Media mengungkap bahwa pengguna media sosial yang lebih selektif dalam memilih konten cenderung memiliki kualitas hidup lebih baik. Ketika kita hanya mengonsumsi konten yang menambah pengetahuan atau inspirasi, scrolling pun jadi pengalaman berharga, bukan sekadar pengisi waktu. Bayangkan, scrolling tapi bermanfaat? Worth it, bukan?

 

Pilih konten yang menginspirasi agar sesi scrolling lebih sehat | Ilustrasi gambar: freepik.com / frimufilms
Pilih konten yang menginspirasi agar sesi scrolling lebih sehat | Ilustrasi gambar: freepik.com / frimufilms

3. Pakai Teknik 'Pause dan Renungkan'

Saat scrolling mulai terasa "nggak ada habisnya," coba deh ambil jeda. Teknik ini mengharuskan kita berhenti sejenak setelah beberapa postingan, lalu bertanya: "Apakah ini menambah nilai untuk hidupku?" Metode ini dipopulerkan oleh para pakar mindfulness sebagai cara sederhana agar kita tidak merasa kecanduan.

Terbukti, strategi 'pause and reflect' membuat banyak orang merasa lebih terhubung dengan konten yang mereka konsumsi, bukannya hanya bergegas melewati informasi tanpa makna. Jangan lupa, "The unexamined scrolling is not worth it," untuk meminjam istilah Socrates yang disesuaikan dengan era digital kita ini!

 

Berhenti sejenak dan refleksikan konten yang diikuti | Ilustrasi gambar: freepik.com / freepik
Berhenti sejenak dan refleksikan konten yang diikuti | Ilustrasi gambar: freepik.com / freepik

4. Gunakan Mode Grayscale untuk Kurangi Daya Tarik Visual

Pernah dengar cara jitu ini? Menyesuaikan layar ponsel ke mode grayscale adalah trik yang terbukti efektif untuk menurunkan daya tarik visual media sosial. Warna-warna cerah pada tampilan biasa memang sengaja dirancang untuk membuat kita kecanduan, tapi dengan grayscale, kita bisa mengurangi rangsangan tersebut.

Tren ini mulai viral di TikTok, dengan para pengguna mengaku merasa tidak terlalu tertarik untuk scrolling berlebihan setelah beralih ke mode grayscale. Menurut Jurnal Behavioral Addictions, paparan warna yang intens meningkatkan dopamine di otak, membuat kita merasa "ketagihan." Jadi, mau coba trik sederhana ini?

 

Ubah layar ponsel ke grayscale untuk mengurangi ketertarikan scrolling | Ilustrasi gambar: freepik.com / rawpixel.com
Ubah layar ponsel ke grayscale untuk mengurangi ketertarikan scrolling | Ilustrasi gambar: freepik.com / rawpixel.com


5. Ganti Notifikasi dengan "Silent Mode"

Sebagai generasi yang hidup dengan notifikasi konstan, mungkin sulit membayangkan hari tanpa bunyi pop-up. Tetapi, notifikasi ternyata jadi penyebab terbesar stres digital. Tren mindful scrolling mengajak kita mematikan notifikasi yang tidak perlu, khususnya dari aplikasi media sosial. Dengan 'Silent Mode', kita bisa mengontrol kapan ingin melihat update terbaru.

Penelitian di Journal of Behavioral Addictions menemukan bahwa mematikan notifikasi secara signifikan mengurangi perasaan stres dan cemas. Jadi, jangan biarkan notifikasi mengatur mood kamu seharian. Cobalah atur ulang notifikasi ke mode hening dan rasakan perbedaannya!

 

Matikan notifikasi untuk mencegah stres digital | Ilustrasi gambar: freepik.com / 8photo
Matikan notifikasi untuk mencegah stres digital | Ilustrasi gambar: freepik.com / 8photo

***

Mindful scrolling menawarkan cara baru untuk tetap terkoneksi tanpa merasa terkekang. Dengan menerapkan lima strategi ini, kita bisa lebih sadar dan seimbang dalam memanfaatkan teknologi. Ingatlah bahwa menjadi 'mindful' berarti menjalani setiap momen dengan penuh kesadaran, termasuk saat menggunakan media sosial. Saat kita mampu menjaga keseimbangan ini, hidup digital yang sehat dan seimbang menjadi lebih dari sekadar impian. Tidak percaya? Coba saja!

Maturnuwun,

Growthmedia

NB : Temukan artikel cerdas lainnya di www.agilseptiyanhabib.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun