Seberapa besar dampak pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden terhadap ekonomi Indonesia? Apakah target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan oleh pasangan ini realistis? Dalam situasi seperti ini, Artificial Intelligence (AI) hadir untuk memberikan prediksi yang lebih mendalam dan komprehensif.
Dengan kemampuan menganalisis data besar dari berbagai sektor, AI dapat memprediksi dengan akurat arah kebijakan ekonomi yang akan mempengaruhi sektor-sektor industri, investasi, hingga konsumsi masyarakat.
Mari kita lihat bagaimana AI memproses dampak kepemimpinan baru ini, dan yang lebih penting, bagaimana AI membantu kita bersiap menghadapi masa depan ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran.
#1. AI Mengantisipasi Dampak Kebijakan Fiskal Baru
Kebijakan fiskal selalu menjadi salah satu alat utama pemerintah dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Dalam rencana pemerintahan Prabowo-Gibran, salah satu fokus utamanya adalah peningkatan belanja infrastruktur dan teknologi. Dengan AI, kita bisa melihat bagaimana dampak dari kebijakan fiskal ini terhadap pertumbuhan PDB hingga investasi sektor publik dan swasta.
Â
Menurut studi "AI in Macroeconomics" oleh Acemoglu et al., AI memproses berbagai indikator ekonomi seperti tingkat pengangguran, inflasi, hingga investasi untuk memperkirakan bagaimana belanja infrastruktur ini akan berdampak pada ekonomi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam jangka pendek, kebijakan ini akan meningkatkan konsumsi domestik dan memicu peningkatan investasi asing langsung (FDI).
Apakah kebijakan ini akan langsung mencapai target 8% pertumbuhan ekonomi? AI mengatakan bahwa itu mungkin, tapi hanya jika Prabowo dan Gibran mampu memperbaiki masalah birokrasi yang kerap menjadi penghambat utama.
"AI dapat memperkirakan kebijakan, tetapi tetap manusia yang menjalankan. Tanpa tindakan nyata, prediksi hanyalah khayalan," kata Elon Musk.
Ada sebuah pepatah lama mengatakan, "Kita bisa prediksi cuaca, tapi tetap saja orang lupa bawa payung!" Sama halnya, kebijakan boleh diprediksi, tapi kalau implementasinya setengah hati, hasilnya tentu nol besar.
#2. Proyeksi Industri: AI Melihat Peningkatan Sektor Manufaktur
Industri manufaktur merupakan salah satu sektor utama yang diharapkan berkembang pesat di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran. Program mereka mencakup promosi industri hijau dan penerapan teknologi baru. Nah, bagaimana AI memproyeksikan hal ini?
Â
Menurut AI and Political Economy karya Rajgopal dan Li, AI memanfaatkan data dari berbagai negara yang sudah mengadopsi kebijakan serupa untuk mengukur dampaknya. Di Indonesia, AI memprediksi bahwa kebijakan ini akan meningkatkan daya saing industri manufaktur, terutama dalam produk ekspor. Sektor yang paling diuntungkan adalah otomotif dan teknologi tinggi, yang diprediksi akan tumbuh sebesar 12% dalam tiga tahun pertama.
Namun, AI juga mengingatkan kita bahwa tantangan terbesar adalah kesiapan tenaga kerja kita. Peningkatan produktivitas bisa tertunda jika Indonesia tidak segera meningkatkan keterampilan tenaga kerja, terutama dalam mengoperasikan teknologi tinggi.
"The future depends on what we do in the present." --- Mahatma Gandhi
Dengan kata lain, AI hanya bisa memprediksi, tapi kita yang harus bekerja keras untuk mengejar hasilnya. Siap-siap ya, tenaga kerja kita butuh upgrade, atau kita bakal seperti robot yang nggak punya baterai!
#3. AI Memprediksi Lonjakan Investasi Teknologi
Prabowo-Gibran telah berkomitmen untuk mendorong inovasi teknologi di Indonesia. Dengan kebijakan ini, bagaimana proyeksi AI terkait investasi dalam sektor teknologi?
Â
AI melihat potensi lonjakan besar dalam investasi teknologi. Menurut penelitian The Role of AI in Public Policy and Economic Forecasting oleh Alvarez dan Escudero, negara yang mengadopsi kebijakan yang pro-teknologi sering kali mengalami peningkatan signifikan dalam investasi asing di sektor startup dan teknologi digital. Dalam kasus Indonesia, AI memprediksi peningkatan sebesar 15-20% dalam dua tahun pertama.
Namun, ada faktor risiko. AI memprediksi bahwa jika tidak ada regulasi yang jelas dan mendukung, investasi ini bisa mandek. Seperti pepatah: terlalu banyak koki di dapur, makanannya malah gosong! Kebijakan yang terlalu tumpang tindih bisa menghalangi investor.
#4. Bagaimana AI Melihat Pasar Global?
Dalam strategi ekonomi Prabowo-Gibran, promosi ekspor menjadi prioritas. AI bisa membantu kita memprediksi dampak kebijakan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi.
Â
Menurut data yang dianalisis oleh AI, pasar global yang sedang pulih dari pandemi membuka peluang besar bagi Indonesia. Negara-negara Asia Tenggara dan China tetap menjadi mitra dagang utama. Namun, AI memprediksi bahwa kebijakan ekspor perlu disertai dengan penguatan produksi dalam negeri. Jika kebijakan ini dijalankan dengan benar, maka ekspor diperkirakan bisa tumbuh hingga 10% dalam lima tahun ke depan.
"We cannot direct the wind, but we can adjust the sails." --- Thomas S. Monson
AI mungkin bisa memperkirakan arah angin kebijakan, tapi kita harus siap mengendalikan layar kapal ekonomi Indonesia.
#5. Prediksi Kelestarian atau Eksploitasi Sember Daya Alam?
Indonesia kaya akan sumber daya alam. Pemerintahan Prabowo-Gibran berkomitmen untuk mengelola sumber daya ini secara berkelanjutan. AI memproyeksikan bahwa jika kebijakan ini diterapkan dengan baik, sektor pertambangan dan perkebunan bisa terus memberikan kontribusi besar pada ekonomi.
Â
Namun, AI juga memperingatkan potensi bahaya dari eksploitasi berlebihan. Tanpa pengelolaan yang berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi dari sektor ini akan berumur pendek.
"The greatest threat to our planet is the belief that someone else will save it." --- Robert Swan
AI bisa membantu kita memprediksi, tetapi kita tetap harus menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
***
Seiring dengan pelantikan Prabowo-Gibran, AI menawarkan proyeksi yang menguntungkan, namun semuanya tergantung pada eksekusi kebijakan. Dengan AI yang memberikan prediksi, kita punya peluang besar untuk mengelola kebijakan lebih cermat. Namun, tanpa keberanian untuk melakukan perubahan nyata, prediksi positif ini bisa jadi hanya angan-angan. Tantangan terbesar yang kita hadapi bukan hanya dari luar, tapi dari diri sendiri, yakni apakah kita siap bergerak cepat dan tepat?
Lantas bagaimana nasib bangsa kita kedepan dibawah kendali Prabowo -- Gibran ? Mari berharap yang terbaik untuk negara yang kita cintai ini.
Maturnuwun,
Growthmedia
NB : Temukan artikel cerdas lainnya di www.agilseptiyanhabib.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H