Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Pionir atau Peniru, Bagaimana Kecerdasan Buatan Membedakan Inovasi dan Adaptasi dalam Bisnis ?

12 Oktober 2024   09:29 Diperbarui: 12 Oktober 2024   09:41 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI dan Masa Depan Bisnis | Ilustrasi gambar: freepik.com / vecstock

Inovasi dan adaptasi adalah dua kata yang sering kita dengar dalam dunia bisnis. Namun, seiring makin majunya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence / AI), pertanyaannya bukan lagi sekadar siapa yang lebih inovatif, tetapi bagaimana AI membedakan inovasi dari adaptasi? Saat AI mulai memegang peran penting dalam bisnis, muncul kekhawatiran Apakah AI hanya bisa meniru atau justru memimpin inovasi?

Pionir atau Sekadar Pengikut?

"Innovation distinguishes between a leader and a follower." -- Steve Jobs

(Inovasi membedakan pemimpin dari pengikut.)

Mari kita mulai dari hal mendasar. Ketika berbicara tentang inovasi dalam bisnis, kita biasanya membayangkan perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Tesla, atau Google yang dikenal karena terobosannya. Tapi apakah AI bisa melahirkan inovasi semacam itu, atau hanya mampu meniru langkah yang sudah ada?

AI pada dasarnya dirancang untuk menganalisis pola dan menghasilkan solusi berdasarkan data yang ada. Namun, jika hanya sebatas itu, AI bisa terjebak dalam rutinitas dan hanya menjadi "pengikut". Misalnya, di industri teknologi, banyak perusahaan baru yang mencoba meniru langkah-langkah sukses Google dalam mengembangkan sistem AI, namun gagal menambahkan elemen inovatif yang membedakan mereka.

Menurut Brynjolfsson dan McAfee dalam "The Business of Artificial Intelligence," kemampuan AI sebenarnya bukan hanya dalam meniru, tetapi juga dalam mengidentifikasi peluang yang bahkan manusia sendiri mungkin tidak sadar.

Bayangkan AI yang dirancang untuk menganalisis pasar saham. Bukannya hanya mengikuti tren, AI ini dapat menganalisis ribuan variabel yang tidak terlihat oleh analis manusia dan mengidentifikasi pola baru. Di sini, AI berperan sebagai pionir, yakni menghasilkan inovasi berdasarkan data yang luas dan komprehensif, bukan sekadar meniru.

 

Ketika AI Menjadi Ahli Menghadapi Perubahan

"Intelligence is the ability to adapt to change." -- Stephen Hawking

(Kecerdasan adalah kemampuan beradaptasi dengan perubahan.)

Berbicara tentang adaptasi, AI sangatlah unggul dalam aspek ini. Di masa lalu, banyak perusahaan yang gagal karena mereka tidak mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar. Namun, AI mampu memonitor, memprediksi, dan beradaptasi dengan perubahan dalam waktu singkat. Ketika pandemi COVID-19 terjadi, banyak perusahaan yang menggunakan AI untuk menyesuaikan rantai pasokan mereka agar tetap efisien di tengah gangguan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun