Apakah Bitcoin dan Altcoin Masih Layak Dipertimbangkan dalam Portofolio Investasi?

Apa kabar, para investor era digital?

Beberapa waktu yang lalu, Bitcoin dan Altcoin menjadi sorotan utama dunia investasi. Berita tentang harga yang melonjak tinggi, kisah sukses investor yang tiba-tiba kaya, hingga prediksi bahwa cryptocurrency akan menggantikan mata uang konvensional, semuanya menghiasi media. Seolah meyakinkan kita semua bahwa era baru mata uang kripto akan segera menginvasi dan mengikis dominasi mata uang konvensional.

Tapi entah bagaimana dengan sekarang, apakah Bitcoin dan Altcoin masih layak untuk dipertimbangkan sebagai portofolio investasi?

Baca juga: Investasi yang Lebih dari Sekadar Investasi

"Harga Bitcoin naik turun seperti yo-yo." Kamu pasti pernah mendengar pernyataan semacam ini, bukan? Betul banget! Pasar kripto memang terkenal dengan volatilitasnya yang ekstrem. Tapi, apakah itu berarti kita harus menjauhi investasi ini? Yuk, kita lihat dari sudut pandang yang lebih luas.

Berikut tiga hal penting yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan apakah masih ingin memasukkan cryptocurrency dalam portofolio investasimu atau tidak.

#1. Pasar Kripto: Volatilitas Ekstrem, Peluang Besar?

Volatilitas, kata yang sering diucapkan dengan tatapan mata penuh kekhawatiran saat berbicara mengenai pasar kripto. Bayangkan saja, Bitcoin bisa mengalami kenaikan 300% dalam waktu singkat, lalu jatuh terpuruk dalam hitungan sekejap.

Menurut Cheah & Fry (2015), volatilitas kripto ini disebabkan oleh kurangnya fundamental kuat yang mendasari nilai mata uang digital. Harga Bitcoin, misalnya, lebih banyak dipengaruhi oleh spekulasi dibandingkan permintaan nyata.

Baca juga: Aplikasi Budgeting, Membantu atau Menambah Stres Finansial?

Apakah ini sepenuhnya buruk? Tidak juga. Volatilitas juga memberikan peluang bagi investor yang cerdas. Saat harga turun drastis, di situlah kamu bisa masuk dan mendapatkan harga diskon. Namun, tetap saja, risikonya harus dipertimbangkan.

Baca juga: Krisis Saham Teknologi di AS, Peluang dan Dampaknya pada Investasi di Indonesia

Sebagai analogi, bayangkan kamu bermain seluncur di rollercoaster termahal di dunia. Kamu bisa mendaki ke puncak yang sangat tinggi, tetapi siap-siap juga untuk jatuh tanpa peringatan. Inilah esensi dari pasar kripto. "Semua bisa terjadi." Begitu kira-kira kata orang bijak. Bahkan, kamu bisa kehilangan semuanya, kecuali... kamu tahu kapan harus naik dan kapan harus turun.

 

Ilustrasi grafik fluktuasi harga kripto yang naik turun tajam dalam waktu singkat | Ilustrasi gambar: freepik.com / wirestock

#2. Diversifikasi Portofolio dengan Bitcoin dan Altcoin

Banyak investor sudah memahami pentingnya diversifikasi. Artinya, jangan menaruh semua telurmu di satu keranjang. Cryptocurrency mungkin terlihat seperti keranjang yang sangat menarik, tetapi apakah bijak jika semua telur investasimu ada di sana?

Diversifikasi dengan memasukkan sebagian kecil Bitcoin atau Altcoin dalam portofolio dapat menjadi strategi. Kenapa? Sederhana saja, meskipun kripto sangat fluktuatif, kinerjanya seringkali tidak berkorelasi langsung dengan aset tradisional seperti saham dan obligasi.

Dengan memasukkan sebagian kecil kripto ke portofolio yang seimbang, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan dramatis saat pasar sedang baik, namun tetap memiliki cadangan aman dari aset lainnya saat kripto ambruk. Kuncinya adalah keseimbangan. Tidak lebih dari 5-10% dari portofolio totalmu harus berada di kripto, terutama jika kamu masih pemula.

Seperti yang pernah dikatakan Mark Twain, "Put all your eggs in one basket, and then watch that basket." Nah, pastikan kamu benar-benar mengawasi keranjang kripto ini. Karena menginvestasikan semua uangmu dalam kripto adalah seperti mencoba bungee jumping tanpa tali cadangan. Sensasinya luar biasa, tapi berdoalah agar tali utamanya tidak putus! Paham kan maksudnya?

 

Ilustrasi portofolio dengan berbagai aset yang seimbang untuk mengurangi risiko | Ilustrasi gambar: Freepik.com / rawpixel.com

#3. Masa Depan Kripto: Tren atau Revolusi?

Salah satu pertanyaan paling umum adalah, apakah cryptocurrency merupakan tren sesaat atau benar-benar revolusi dalam sistem finansial? Kalau melihat dari sudut pandang teknologi, blockchain yang menjadi basis dari kripto memang menawarkan banyak potensi. Dari transparansi hingga efisiensi, teknologi ini berpeluang besar untuk mengubah sistem finansial global.

Namun, seperti yang dikatakan John Maynard Keynes, "In the long run, we are all dead." Ya, masa depan kripto memang menarik, tapi berapa lama kita harus menunggu sampai potensi itu terwujud? Kita tidak tahu. Pasar kripto saat ini masih dalam fase eksperimen besar, dan regulasi global pun belum sepenuhnya jelas.

Jika kamu seorang investor yang ingin meraih keuntungan cepat, kripto mungkin bukan pilihan yang bijak. Namun, jika kamu percaya pada potensi teknologi jangka panjang dan bersedia menunggu sambil melihat perubahannya, maka memiliki sebagian kecil investasi di kripto bisa menjadi strategi yang layak dipertimbangkan.

Berinvestasi dalam kripto ibarat bermain petak umpet dengan masa depan. Kamu yakin ada di luar sana, tapi kamu nggak tahu kapan akan menemukannya!

 

Ilustrasi mata uang digital dan blockchain sebagai teknologi masa depan | Ilustrasi gambar: Freepik.com / freepik

***

Jadi, apakah Bitcoin dan Altcoin masih layak dipertimbangkan dalam portofolio? Jawabannya tergantung seberapa besar dirimu siap mengambil risiko dan seberapa yakin kamu dengan masa depan teknologi ini.

Volatilitas pasar kripto memang menakutkan, tetapi di balik volatilitas itu tersimpan peluang besar bagi mereka yang berani mengambil langkah yang cerdas dan terukur. Kunci sukses dalam berinvestasi kripto adalah keseimbangan.

Jangan terjun total, tapi juga jangan menutup mata terhadap peluang yang ada. Siapkan strategi diversifikasi, pantau pergerakan pasar dengan saksama, dan selalu ingat pepatah lama: jangan pernah taruh semua telurmu di satu keranjang.

Sudah siap berinvestasi di kripto?

Maturnuwun,

Growthmedia