(Jika kamu membeli barang yang tidak kamu butuhkan, suatu saat kamu harus menjual barang yang kamu butuhkan.)
#3. Kemudahan Buy Now, Pay Later (BNPL): Pengeluaran yang Tidak Terasa
Satu lagi tren fintech yang cukup booming adalah Buy Now, Pay Later (BNPL). Siapa yang tidak tergoda dengan kemudahan ini? Bayar nanti, belanja sekarang!Â
Konsep ini awalnya diciptakan untuk membantu orang membeli barang yang mereka butuhkan dengan lebih fleksibel. Tapi dalam praktiknya, banyak yang menggunakan fitur ini untuk hal-hal konsumtif.
Dengan BNPL, kita tidak merasa terbebani dengan pembayaran langsung, karena pembayaran dibagi menjadi beberapa cicilan ringan. Namun, ini bisa memicu apa yang disebut sebagai debt fatigue, yaitu rasa jenuh yang timbul dari akumulasi utang kecil-kecilan yang lambat laun menumpuk.
Riset oleh Fredericks dan Loewenstein (2009) menunjukkan bahwa utang kecil yang sering kali dianggap remeh justru bisa berakibat pada kesulitan finansial di kemudian hari.
Menggunakan BNPL mungkin terasa menguntungkan di awal, tetapi tanpa perencanaan keuangan yang matang, kita bisa terjebak dalam lingkaran utang tanpa kita sadari.
"A debt problem is, at its core, a management problem, not a money problem." -- Robert Kiyosaki
(Masalah utang pada dasarnya adalah masalah pengelolaan, bukan masalah uang.)
***
Kehidupan dalam cashless society memberikan banyak kemudahan, tapi di sisi lain juga membawa tantangan tersendiri, terutama dalam mengendalikan pengeluaran.