Â
"Money is only a tool. It will take you wherever you wish, but it will not replace you as the driver." -- Ayn Rand
(Uang hanyalah alat. Itu akan membawamu ke mana pun yang kamu inginkan, tapi uang tidak bisa menggantikanmu sebagai pengemudi.)
#2. Sistem Auto-Pay dan Subskripsi: Senjata Dua Sisi
Kamu mungkin akrab dengan layanan auto-pay yang membuat semua pembayaran berjalan otomatis---tanpa perlu repot transfer tiap bulan. Dari langganan Netflix, Spotify, hingga layanan premium aplikasi, semuanya terpotong begitu saja. Praktis memang, tapi hal ini juga bisa menjadi jebakan.
Ketika kita tidak secara aktif memikirkan uang yang keluar, kita menjadi lebih rentan terhadap pengeluaran berulang yang sebenarnya tidak kita butuhkan.Â
Dalam teori perilaku konsumen, ini dikenal sebagai subscription fatigue. Rasa lelah yang timbul karena terlalu banyak subskripsi yang terus berjalan tanpa kita sadari. Banyak orang baru menyadari dampak ini saat mereka mengecek rekening atau laporan bulanan.
Hal ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Dholakia (2017), yang menunjukkan bahwa pengguna layanan berlangganan sering kali tidak mengevaluasi kebutuhan mereka terhadap layanan tersebut. Artinya, kita bisa saja membayar bulanan untuk sesuatu yang jarang kita pakai! Nah, Loh.
Misalnya, langganan streaming jalan terus, tapi kamu malah nonton video gratisan di YouTube. Akhir bulan, kamu mikir, "Langganan buat apa ya? Biar dibilang kekinian?"
Â
"If you buy things you do not need, soon you will have to sell things you do need." -- Warren Buffett
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!