Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Logika vs Emosi: Siapa yang Lebih Kuat dalam Mengatasi Stres?

18 September 2024   22:18 Diperbarui: 19 September 2024   04:03 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelebihan Sistem 2 adalah kemampuan berpikir jangka panjang. Di saat Sistem 1 cenderung hanya memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah dalam waktu singkat, Sistem 2 memberi ruang bagi kita untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan solusi. Ini seperti perbedaan antara lari marathon dan sprint---yang satu lebih membutuhkan ketahanan dan strategi, yang lain fokus pada kecepatan.

Namun, jangan salah. Sistem 2 juga bisa bikin kita stres kalau terlalu lama berpikir. Pernah merasa overthinking? Itu karena Sistem 2 mengambil alih terlalu lama, menganalisis setiap detil sampai akhirnya kita bingung sendiri. Misalnya ketika mendebat diri sendiri tentang apakah harus makan malam jam 6 atau 6:15. Di sinilah dibutuhkan keseimbangan antara emosi dan logika. Jangan biarkan satu sistem bekerja terlalu lama tanpa melibatkan yang lain.

Sinergi Emosi dan Logika: Kuncinya Bukan Salah Satu, Tapi Keduanya 

 Bayangkan kalau kamu bisa memanfaatkan kecepatan emosi sekaligus kejernihan logika. Ini mungkin terdengar sulit, tapi sebenarnya dengan latihan, kamu bisa melatih otak untuk lebih sering menggunakan kedua sistem tersebut secara bersamaan.

 Ketika Sistem 2 mulai bekerja, stres lebih mudah dikelola. | Ilustrasi gambar : scientificamerican.com
 Ketika Sistem 2 mulai bekerja, stres lebih mudah dikelola. | Ilustrasi gambar : scientificamerican.com

Sebagai contoh, ketika dihadapkan dengan situasi yang menegangkan, alih-alih langsung bereaksi secara emosional, kamu bisa melatih diri untuk berhenti sejenak dan mengaktifkan Sistem 2. Misalnya, saat membaca pesan WhatsApp dari pasangan yang bilang, "Kita harus bicara," emosi mungkin langsung menyuruhmu panik. Tapi, jika kamu mencoba menenangkan diri dan berpikir secara logis, kamu bisa menyadari bahwa "kita harus bicara" mungkin saja artinya hal positif.

Stres sebenarnya adalah sinyal dari tubuh bahwa ada sesuatu yang perlu diperhatikan. Emosi adalah alarm, sedangkan logika adalah strategi penanggulangan. Jika kamu bisa menyelaraskan keduanya, maka solusi yang dihasilkan akan lebih efektif dan membuatmu lebih tenang.

 ***

Kahneman telah menunjukkan kepada kita bahwa emosi dan logika adalah dua sisi dari koin yang sama. Alih-alih mencoba memisahkan keduanya, sinergi antara Sistem 1 dan Sistem 2 justru bisa menjadi solusi paling efektif dalam mengatasi stres. Saat emosi memberikan peringatan dini, logika membantu kita merespons dengan cara yang tepat.

Jadi, jangan remehkan emosi, tapi jangan pula terlalu mengandalkan logika. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan yang pas di antara keduanya.

Jadi, kalau kamu sedang panik karena bos kirim pesan di tengah malam, coba ingat-ngat: barangkali itu cuma ajakan untuk main bulu tangkis saja.

Sudah saatnya berhenti membiarkan stres menguasai hidupmu. Dengan RISAUNAL, kamu bisa memahami sinergi antara logika dan emosi, serta menemukan cara praktis mengatasi kerisauan sehari-hari. Jangan biarkan pikiranmu terus terjebak! Ambil langkah nyata sekarang---dapatkan ebook RISAUNAL dan rasakan perubahannya. Klik link ini dan jadilah versi terbaik dirimu yang lebih tenang, fokus, dan siap menghadapi tantangan hidup!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun