Saat memulai usaha, kamu harus siap menghadapi yang namanya 'kejutan'. Mulai dari mesin produksi yang tiba-tiba rusak, bahan baku yang langka, atau tiba-tiba ada permintaan besar dari pelanggan. Nah, di sinilah pentingnya dana darurat. Jangan anggap enteng hal ini karena yang namanya usaha nggak selalu berjalan mulus.
Charles Darwin pernah bilang, "It is not the strongest of the species that survive, nor the most intelligent, but the one most responsive to change." Sama kayak bisnis, yang mampu bertahan adalah yang paling adaptif terhadap perubahan, termasuk dalam hal keuangan. Jadi, siapkan dana darurat!
Misalnya, kalau kamu menjalankan bisnis katering rumahan, bisa saja kompor gas tiba-tiba rusak atau mobil pengantar catering mogok. Di sinilah dana darurat berperan penting agar bisnis tetap berjalan tanpa gangguan yang berarti.
Â
#4. Catat Semua Transaksi Keuangan
Percaya nggak percaya, banyak usaha kecil yang gagal hanya karena pemiliknya lupa mencatat keuangan. Ini kesalahan klasik! Coba deh biasakan untuk mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran usahamu. Nggak perlu ribet, sekarang ada banyak banget aplikasi keuangan yang bisa membantu mencatat transaksi dengan praktis.
Ada kutipan dari Peter Drucker yang cocok untuk situasi ini: "What gets measured gets managed." Kalau nggak diukur, ya nggak bisa dikelola. Dengan mencatat semua transaksi, kamu jadi tahu apakah bisnis untung atau malah rugi.
Misalnya, kamu jualan kerajinan tangan dari rumah. Kalau setiap transaksi nggak dicatat, bisa-bisa kamu nggak tahu berapa modal yang keluar, dan berapa keuntungan yang masuk. Maka dari itu, pakai aplikasi keuangan atau sekadar buku catatan kecil pun bisa membantu.Â
#5. Jangan Lupa Evaluasi Keuangan Berkala
Terakhir, evaluasi! Ini adalah langkah yang sering terlupakan. Kamu sudah capek bekerja sebulan penuh, tapi jangan lupa untuk menyisihkan waktu mengecek apakah usahamu berjalan sesuai rencana atau malah keluar jalur. Evaluasi ini penting buat tahu sejauh mana pencapaian usahamu, dan apakah perlu ada perbaikan.
Steve Jobs pernah bilang, "Stay hungry, stay foolish." Artinya, meskipun usaha sudah berjalan lancar, jangan pernah merasa terlalu puas. Tetap lakukan evaluasi agar kamu selalu siap menghadapi tantangan baru di dunia bisnis.
Contohnya, setelah satu bulan jualan online dari rumah, kamu bisa lihat apakah target penjualan tercapai atau belum. Kalau belum, mungkin kamu bisa menyesuaikan strategi pemasaran atau mengecek pengeluaran mana yang bisa ditekan.Â
***