Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Masa Keemasan Introvert di Era Industri 4.0, Ketika Kesunyian Menjadi Kekuatan

22 Agustus 2024   14:40 Diperbarui: 22 Agustus 2024   14:41 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Kepemimpinan di era modern membutuhkan lebih banyak mendengarkan daripada berbicara | sumber gambar :  thecenterforsalesstrategy.com

Introvert, dengan kemampuan mereka untuk mendengarkan dan merenung sebelum bertindak, memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin di era baru ini.

Menggali Potensi Terpendam

Sejarah mencatat banyak inovasi besar lahir dari kesendirian. Dari Isaac Newton yang menemukan hukum gravitasi saat bekerja dalam kesendirian, hingga Nikola Tesla yang merancang teknologi yang masih kita gunakan hingga saat ini, introvert telah memainkan peran besar dalam membentuk dunia.

Industri 4.0 memberikan mereka ruang untuk berkembang tanpa harus berhadapan dengan gangguan sosial yang berlebihan.

Dalam suasana tenang, introvert dapat menggali potensi terpendam mereka dan menghasilkan terobosan-terobosan yang mengubah dunia. Ini adalah masa di mana kreativitas yang lahir dari kesunyian menjadi lebih berharga daripada sekadar kehadiran fisik di ruang rapat.

Era industri 4.0 membuka peluang besar bagi para introvert untuk menonjol dengan cara yang unik. Ketika dunia menjadi semakin bising, mereka yang mampu menjaga ketenangan dalam diri dan berpikir mendalam akan menjadi aset yang sangat berharga. Ini adalah masa keemasan para introvert---masa di mana kesunyian yang dulu sering diabaikan kini menjadi kekuatan besar yang dapat menggerakkan dunia.

Selamat berkarya para introvert!

Maturnuwun,

Agil Septiyan Habib, Introvert

NB : Temukan tulisan menarik lainnya disini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun