Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menyikapi Ledakan Penjualan di Akhir Bulan dan Pentingnya "Feeling" Perencanaan

15 Agustus 2024   19:42 Diperbarui: 15 Agustus 2024   19:44 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penuntasan masalah ini harus dilihat secara menyeluruh. Khususnya oleh tim Perencanaan Produksi dan Pengendalian Inventori (PPIC) yang harus lebih intensif memeriksa tren pergerakan barang, utamanya pengeluaran barang untuk penjualan, dan potensi peningkatan pesat beban produksi pada akhir periode.

Feeling perencanaan cukup berperan penting dalam menentukan strategi PPIC | Ilustrasi gambar : economictimes.indiatimes.com
Feeling perencanaan cukup berperan penting dalam menentukan strategi PPIC | Ilustrasi gambar : economictimes.indiatimes.com

PPIC tidak bisa mencampuri ranah penjualan. Paling banter mungkin hanya menggerutu atau mengkritik tim pelaksana yang bertugas disana. Dengan kata lain, PPIC harus fokus dengan cakupan tugas dan wewenangnya. Yakni mengelola persediaan dan mempersiapkan perencanaan produksi sehingga siap sedia kapanpun dibutuhkan.

Membaca tren terdahulu mungkin bisa menjadi referensi berharga, meskipun tidak bisa dijadikan sebagai pedoman utama. Terkadang ada feeling  yang dimainkan disini. Prosedur perencanaan yang mungkin sudah dibakukan belum tentu mampu melihat dan memprediksi masa depan seakurat feeling tim PPIC yang memiliki pengalaman cukup panjang.

Bahkan seorang Waren Buffet pun mengandalkan nalurinya untuk menebak pergerakan investasi portofolio saham-sahamnya. Kapan ia harus mengambil, dan kapan harus melepasnya.

Sayangnya, untuk menjadi Warren Buffet butuh waktu lebih dari hitungan jam ataupun hari. Diperlukan masa pengalaman bertahun-tahun lamanya untuk mengasah feeling sehingga bisa memperkirakan keadaan yang terjadi berikutnya.

Tapi, bagaimanapun, setinggi apapun jam terbang tetaplah dimulai dari langkah pertama dan terus menerus diasah. Seperti kata Anthony Robbin, repetisi adalah ibu dari segala pengetahuan. Seorang Warren Buffet pasti sudah melalui beragam situasi dan kondisi di pasar saham sehingga menjadi seperti sekarang. Begitupun pakar keahlian yang lain pastilah melakukan hal serupa.

Dalam konteks mengelola perencanaan produksi, proses berulang yang terjadi dari waktu ke waktu dengan segala dinamikanya pasti akan memberikan peningkatan kemampuan bagi pelakunya. Tentu dengan catatan bahwa selalu ada mekanisme evaluasi, feedback, dan terus melakukan perbaikan berkelanjutan. Salah satunya dengan menambah referensi bacaan terkait ranah tugas yang dikerjakan.

 

Maturnuwun,

Agil Septiyan Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun