Selain itu, ketidakpastian pekerjaan semakin menjadi masalah serius bagi kelas menengah. Banyak anggota kelas menengah menghadapi risiko kehilangan pekerjaan akibat perubahan teknologi dan restrukturisasi ekonomi. Ini mengakibatkan ketidakstabilan finansial dan meningkatkan kecemasan akan masa depan.
Kesenjangan pendapatan yang semakin besar juga merupakan tantangan nyata bagi kelas menengah di Indonesia. Meskipun ekonomi terus tumbuh, manfaatnya tidak selalu merata.Â
Sebagian besar pertumbuhan ekonomi terkonsentrasi di tangan segelintir orang kaya, sementara sebagian besar kelas menengah terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Pendekatan teoritis dari ekonom Thomas Piketty tentang ketimpangan ekonomi telah menarik perhatian dalam konteks fenomena hilangnya kelas menengah. Meskipun peningkatan ketimpangan ekonomi tidak selalu identik dengan hilangnya kelas menengah, sehingga penting untuk memahami dampak redistribusi yang tidak tepat terhadap kelangsungan kelas menengah.
Apa pentingnya kebijakan redistribusi yang tepat bagi kelas menengah?Â
Redistribusi yang ditargetkan pada kelas bawah dapat membantu mengurangi ketimpangan ekonomi dan memperkuat stabilitas sosial. Namun, kebijakan ini harus mempertimbangkan keberlanjutan kelas menengah dan memastikan tidak terjadi penurunan kelas menengah sebagai akibatnya.
Oleh karena itu, diperlukan transformasi struktural ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan meningkatkan mobilitas sosial. Ini melibatkan upaya untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan akses terhadap pendidikan dan pelatihan kerja bagi anggota kelas menengah.
Selain itu, kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil merupakan kunci dalam menghadapi tantangan kompleks ini. Upaya bersama dan kebijakan yang berpihak kepada keadilan sosial dapat memastikan bahwa kelas menengah tetap eksis dan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Dalam menghadapi ancaman terhadap eksistensi kelas menengah, langkah-langkah yang diperlukan termasuk penerapan kebijakan redistribusi yang tepat, transformasi struktural ekonomi, dan kerjasama antara berbagai pemangku kepentingan. Hanya dengan upaya bersama itulah kita dapat memastikan bahwa kelas menengah tetap menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Bagaimanapun juga, nasib kelas menengah yang berkualitas akan turut menentukan nasib bangsa tempat mereka bernaung secara keseluruhan. Hal ini sebagaimana pernah dikatakan juga oleh praktisi ekonomi, Tom Lembong, dimana negara yang maju itu adalah yang kelas menengahnya bertumbuh dan mencapai kehidupan ekonomi layak.
Dengan kata lain, nasib Indonesia sebenarnya sangat ditentukan oleh nasib kelas menengah yang kini sedang berada ditengah ancaman turun kasta itu. Akankah mereka dibiarkan semakin merana atau negara memberikan kepedulian yang lebih baik kepada mereka?