Indonesia, yang dulu dikenal sebagai negara agraris, kini menghadapi krisis beras. Pasca pemilihan presiden tahun 2024, negeri ini menjadi saksi bisu dari perjuangan yang mengharukan: Harga beras yang melonjak dan mencapai level tertinggi dalam sejarah.
Meskipun fenomena serupa tidak asing dalam sejarah peradaban manusia, lonjakan harga beras telah menjadi momok yang menghantui kesejahteraan ekonomi dan stabilitas sosial masyarakat kita.
Sejarah mencatat berbagai periode di mana harga beras dan bahan pangan lainnya mengalami fluktuasi signifikan, menimbulkan tekanan ekonomi dan ketidakstabilan sosial.
Contohnya, pada abad ke-19, Eropa mengalami krisis pangan yang mengakibatkan harga beras meroket secara drastis, menciptakan ketidakstabilan sosial yang besar. Meskipun pada masa itu roti menjadi makanan pokok utama di Eropa, tetapi beras masih menjadi komoditas penting terutama di negara-negara dengan populasi yang lebih miskin atau sebagai barang dagangan.
Di Asia, terutama di negara-negara produsen beras seperti Indonesia, India, dan Thailand, lonjakan harga beras sering kali memicu ketegangan sosial dan politik. Faktor penyebabnya bisa beragam, mulai dari cuaca buruk hingga kebijakan pemerintah yang kurang tepat.
7 Upaya Normalisasi
Tantangan yang dihadapi oleh masyarakat akibat lonjakan harga beras tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga sosial dan politik. Tingginya harga beras dapat memicu kemarahan dan ketidakpuasan, bahkan menyebabkan kerusuhan dan konflik sosial.
Tentu kita semua tidak menginginkan permasalahan serupa akan terulang di negeri yang kita cintai ini, bukan?
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini diperlukan langkah-langkah darurat yang responsif dan efektif. Berikut adalah tujuh langkah konkret yang dapat diambil oleh pemilik otoritas negeri ini untuk menanggulangi permasalahan yang sedang terjadi dan menerpa masyarakat kita.
1- Update Data Stok BerasÂ
Langkah pertama yang harus diambil adalah mengumpulkan data stok beras di seluruh wilayah. Satu dinas terkait harus diberdayakan untuk melakukan tugas ini, menjadi sumber informasi yang akurat dan terpercaya bagi kebijakan yang akan diambil selanjutnya.
Data yang diperoleh harus komprehensif dan mutakhir, mencakup aspek-aspek seperti stok saat ini, estimasi permintaan, dan prediksi potensi perubahan pasar.