Menggunakan layanan ojek biayanya lumayan mahal. Bisa berkali lipat dibandingkan saat menggunakan angkutan umum. Minta dijemput kerabat pastilah merepotkan juga untuk jarak sejauh itu.
Sayangnya, situasi semacam ini sepertinya kurang menarik perhatian pemerintah setempat. Terlebih pemerintah pusat. Transportasi publik seakan bukan menjadi program prioritas. Padahal di negara-negara maju pastilah sarana transportasi publiknya berkualitas.
Kampung halaman saya memang bukan kota metropolitan, tapi apakah salah untuk mengharapkan punya sarana transportasi umum yang nyaman?
Belantara Transportasi Umum
"Wajarlah kayak gitu, namanya juga daerah pinggiran." Pernyataan seperti itu sepertinya berada di benak banyak orang. Pemakluman yang menjadikan kemajuan hanya dinikmati segelintir kawasan.
Oke, kita tidak perlu berdebat. Karena di sekitar tempat tinggal saya di wilayah Tangerang pun belum bisa dibilang kondisi angkutan umumnya memadai. Bahkan tidak ada transportasi umum yang melewati jalan raya di sekitar tempat tinggal saya.
Entah karena kebijakan pemerintah daerah setempat atau bisa jadi tuntutan dari tukang ojek pangkalan yang menginginkan wilayah khusus operasi guna mendapatkan penghasilan.
Tapi yang jelas semua sarana transportasi itu berjalan sendiri-sendiri. Semacam tidak ada koordinasi sama sekali. Belum lagi kebiasaan berhenti semena-mena di jalanan. Menunggu lama penumpang. Atau sembarangan menurunkan penumpang karena jarak lokasi tempuh masih jauh sedangkan kapastias kendaraan masih lengang.
Sungguh sangat-sangat tidak nyaman untuk mengendari angkutan dengan segala tantangan semacam itu.
Sikut-sikutan antar pemilik kendaraan yang berebut penumpang seringkali membuat macet jalanan. Transportasi umum kita dianggap seperti sekumpulan hewan liar di hutan belantara yang tidak jelas pengelolanya.
Terkadang saya bingung antara sedih atau tertawa saat berkendara di belakang angkutan umum kita. "Hati-hati berhenti mendadak. Karena hanya Tuhan dan sopir yang tahu kapan mobil ini berhenti.". Sebuah gambaran ironi sebenarnya tatkala hal semacam itu terjadi. Sebuah bukti bahwa angkutan umum kita memang beroperasi tanpa arah dan tujuan yang jelas kecuali sekadar mengejar setoran.
Mimpi Transportasi Nyaman
Kapan kita bisa menikmati transportasi umum berkualitas? Barangkali pertanyaan itu timbul di benak kita. Memang, menggunakan kendaraan pribadi saat ini bisa dibilang lebih aman dan menenangkan. Setidaknya di daerah tempat saya tinggal.