Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Akhirnya (Tidak) Golput Lagi

13 Februari 2024   14:04 Diperbarui: 13 Februari 2024   14:15 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sayonara golput | Ilustrasi gambar : www.rri.co.id

Anis Baswedan dengan gaya kampanye yang menghadapkan mukanya secara langsung kepada masyarakat, bersedia dikuliti isi pikirannya, membuat ketertarikan saya kepada beliau makin membuncah. Dan sepertinya hal itu pula yang dirasakan oleh banyak orang lainnya.

Desak Anies adalah cara baru untuk politik di Indonesia. Sebuah cara berbicara ke publik yang tidak monolog dan menggurui. Pak Ganjar pun sepertinya terinspirasi oleh beliau sehingga meluncurkan gaya kampanye Gelar Tikar atau Tabrak Prof.

Ini adalah era baru politik Indonesia. Inilah disrupsi politik yang diperlukan untuk mendewasakan demokrasi di negeri ini.

Satu lagi, saya juga merasa harus "berterima kasih" kepada Pak Prabowo karena secara sadar atau tidak sadar telah menggugah jiwa patriotik dalam diri saya. Saya merasa harus berada di barisan yang menentang penormalan pelanggaran etik sebagai hal yang biasa.

Jangan salah sangka dulu, saya bukan pembenci Prabowo. Bahkan dalam pilpres 2014 dan 2019 andaikata berkenan memilih, maka beliaulah yang akan saya pilih. Bahkan dalam pilpres 2024 inipun beliau awalnya adalah opsi kedua saya setelah Anies Baswedan.

Tapi, pasca obok-obok Mahkamah Konstitusi (MK) maka respek saya pun hilang melayang.

Pemilu 2024 adalah tentang merawat demokrasi dan menghalangi penghinaan terhadap etika. Karena menurut saya teramat sangat aneh manakala negeri yang katanya menjunjung adat ketimuran yang penuh dengan etika itu kini justru sedang menghadapi krisis etik. Ironis.

Saya Akan Memilih

Melalui beberapa pertimbangan tersebut maka saya memutuskan bahwa pada tanggal 14 Februari 2024 ini saya tidak akan golput lagi. Saya akan memilih Anies Baswedan -- Muhaimin Iskandar sebagai presiden dan wakil presiden.

Sedangkan untuk anggota legislatif DPR RI saya akan memilih partai yang berafiliasi dengan presiden yang saya pilih. Begitupun dengan DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota. Perkara orangnya siapa, jujur saya tidak tahu. Dan inilah sepertinya yang masih jauh dari harapan.

Seharusnya para calon legislatif ini meniru apa yang Anies Baswedan lakukan. Membuka pola pikirnya, memberikan kesempatan publik untuk mengulik pikirannya. Sebagai calon wakil rakyat sudah sepantasnyalah rakyat tahu bagaimana cara mereka mewakili rakyat pemilihnya.

Salam Perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun