Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Goodbye Pemilu Cerdas?

12 September 2023   15:59 Diperbarui: 13 September 2023   14:04 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilu cerdas untuk pileg masih mungkin terjadi | Sumber gambar: tribunnews.com

Mungkin sukar untuk berharap bahwa cara-cara lama meraup suara seperti yang terjadi di lingkungan tempat tinggal saya tersebut akan sirna dalam waktu singkat. Namun, sangat penting untuk me-restart semua hal itu dengan cara baru yang lebih mendidik.

Langkah dari BEM UI yang mengundang para bakal calon presiden (bacapres) untuk berdebat dan beradu gagasan di kampus mereka sayogyanya bisa diadopsi untuk dilakukan juga oleh kampus-kampus lain yang berada di sekitaran daerah pemilihan (dapil) para caleg masing-masing daerah.

Atau bisa juga langkah itu dilakukan oleh pengurus daerah karang taruna, ormas, LSM, dan sebagainya untuk memfasilitasi para kandidat dalam memaparkan setiap gagasannya bagi masyarakat dan bangsa kedepan.

Pemilu cerdas untuk pileg masih mungkin terjadi | Sumber gambar: tribunnews.com
Pemilu cerdas untuk pileg masih mungkin terjadi | Sumber gambar: tribunnews.com

Pemilih Cerdas

Jika di sekitaran lingkungan perkotaan saja praktik politik uang masih saja terjadi, lantas bagaimana dengan desa-desa pinggiran dan terpencil?

Realitas bahwa IQ rata-rata orang Indonesia masih berkategori borderline atau berada pada batas fungsi intelektual (skor 78,49 menurut data World Population Review) menjadi tantangan tersendiri untuk mewujudkan pemilu cerdas di negeri ini.

Sayangnya, keadaan itu justru dimanfaatkan oleh para caleg untuk melakukan cara-cara berkampanye yang bertolak belakang. Bukannya berupaya mengerek kecerdasan publik, malah semakin menjerumuskan kecerdasan anak bangsa ke jurang yang lebih dalam.

Jika para kandidat enggan untuk mengajak masyarakat pemilihnya untuk cerdas memilih, tentunya tugas itu perlu segera diambil alih, khususnya oleh segenap elemen masyarakat yang memiliki kapasitas dan fasilitas untuk mengakomodasi hal itu.

Apabila ini tidak segera kita lakukan maka kita harus mengucap selamat tinggal pada pemilu yang cerdas. Siapkah kita untuk mengucapkan ,"Goodbye pemilu cerdas."?

***

Maturnuwun.

Agil Septiyan Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun