Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KAI Commuter dan Solusi Transportasi Kaum Urban

4 September 2023   14:53 Diperbarui: 4 September 2023   15:02 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Masyarakat perkotaan membutuhkan sarana transportasi yang nyaman dan aman untuk hidup dan beraktivitas | Sumber gambar: pixabay.com / B_Me

Hidup di perkotaan memang menghadirkan peluang kehidupan yang lebih baik secara ekonomi. Akan tetapi, kenyataan tentang polusi pada akhirnya justru menghadirkan masalah lain yang dapat mengancam kenyamanan bahkan keamanan hidup masyarakat perkotaan.

Menangkal polusi butuh kesadaran dari semua pihak | Ilustrasi gambar: freepik.com/jcomp
Menangkal polusi butuh kesadaran dari semua pihak | Ilustrasi gambar: freepik.com/jcomp

Sudah menjadi rahasia umum bahwasanya polusi udara merupakan salah satu masalah pelik yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan saat ini. Kualitas udara yang buruk menjadi musabab berkurangnya angka harapan hidup seseorang hingga beberapa tahun.

Apabila ditelisik lebih dalam, keberadaan kendaraan pribadi yang masih mendominasi sarana transportasi masyarakat perkotaan ternyata memberi andil besar terkait polusi ini.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan bahwa kontributor pencemaran emisi dan penurunan kualitas udara di kawasan Jakarta dan sekitarnya 44 persen diantaranya berasal dari kendaraan pribadi.

Tidak aneh jika melihat jutaan kendaraan bermotor yang beredar saat ini.

Menurut paparan Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi, Deddy Herlambang, di Jabodetabek jumlah pengguna transportasi umum baru mencapai 10% berbanding 90% pengguna kendaraan pribadi. Maka tidak mengherankan apabila persoalan polusi terus mengintai kita sebagaimana yang baru-baru ini ramai dikabarkan terjadi di Jakarta.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, keputusan beralih dari menggunakan kendaraan pribadi menuju transportasi umum bisa jadi merupakan alternatif solusi yang ampuh.

Sebagai contoh, daya tampung mobil pribadi paling banyak hanya sekitar 7 orang, atau sepeda motor yang umumnya hanya 2 orang. Sedangkan untuk commuter line sendiri berdasarkan rilis data KAI commuter pada awal Maret 2023 lalu, rata-rata pengguna harian commuter line mencapai 795.067 penumpang dan bahkan pernah mencapai 800 ribuan lebih penumpang.

Dengan demikian, peralihan dari kendaraan pribadi ke commuter line akan berhasil mereduksi penggunaan kurang lebih 114 ribu mobil atau 400 ribu sepeda motor.

Jika emisi CO2 yang dihasilkan oleh mobil setiap kilometernya mencapai 192 gram dan sepeda motor mencapai 103 gram, dikutip dari visualcapitalis.com sebagaimana dilansir oleh kompas.com, maka commuter line berhasil mereduksi sekitar 21,89 ton CO2 dari penggunaan mobil atau 41,2 ton CO2 dari penggunaan sepeda motor setiap harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun