Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Tiga nama tersebut selalu menempati ranking tiga besar di hampir semua rilis lembaga survei untuk capres 2024. Dua nama pertama, Ganjar dan Prabowo, bisa dibilang sebagai primadona beberapa lembaga survei karena mereka senantiasa menguasai dua besar.
Ganjar Pranowo unggul dalam survei Charta Politika yang digelar pada 2 -- 7 Mei 2023 lalu dengan tingkat elektabilitas 34,6%, Prabowo Subianto di tempat kedua dengan 28,1%, dan Anies Baswedan pada urutan ketiga dengan 21,4% melalui survei terhadap 1.220 responden.
Sementara pada survei Litbang Kompas (29 April -- 10 Mei 2023) dan survei Indikator (26-30 Mei 2023) Prabowo Subianto memimpin elektabilitas capres mengalahkan dua pesaingnya. Pada survei Litbang Kompas ini Prabowo Subianto memimpin dengan prosentase 24,5%, Ganjar Pranowo 22,8%, Anies Baswedan 13,6%. Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden.
Pada survei Indikator, keunggulan Prabowo Subianto juga cukup signifikan. Terutama dibandingkan dengan Anies Baswedan. Elektabilitas Prabowo Subianto dalam survei ini sebesar 38%, Ganjar Pranowo 34,2%, sedangkan Anies Baswedan cuma 18,9% dari 1.230 responden.
Pada ketiga lembaga survei tersebut hanya Anies yang konsisten peringkatnya. Konsisten di peringkat ketiga.
Perbandingan menarik disampaikan oleh survei IPO atau Indonesian Political Opinion pada bulan Juni tahun 2023. Berdasarkan rilis survei lembaga tersebut Anies Baswedan berada di peringkat dua, melewati Ganjar Pranowo.
Untuk Prabowo Subianto elektabilitasnya masih unggul menurut lembaga survei ini dengan 37,2%, Anies Baswedan 31,5%, dan Ganjar Pranowo 26,8% dari hasil survei terhadap 1.200 responden.
Baca Juga :Â Caleg Random, Ketika Rakyat Memilih Wakilnya dalam Ketidaktahuan
Versi Polling Capres
Disamping survei, polling merupakan metode lain yang biasa dipergunakan untuk membaca kecenderungan populasi berdasarkan perilaku kelompok kecil dari populasi.
Menurut W. Philips Shively, penulis buku The Craft of Political Research (1974), metode polling bertujuan untuk mengukur preferensi atau pendapat publik melalui pengambilan sampel dari suatu populasi melalui teknik wawancara, telepon, ataupun kuesioner online.