Padahal, bukan tidak mungkin ada tekanan besar di hati sang anak dalam kegiatan belajarnya di sekolah untuk bisa meraih ranking seperti yang didambakan orang tuanya.
#3. Menciptakan Kesetaraan dan Peluang Kolaborasi
Kolaborasi lebih mungkin terjadi saat beberapa pihak memiliki kesetaraan satu dengan yang lain untuk dikompromikan.
Sebaliknya, kolaborasi akan sulit dilakukan antara si ranking satu dengan si ranking satu dari bawah karena yang terjadi justru munculnya sikap minder, pongah, gengsi, dan sejenisnya seiring tidak adanya kesetaraan diantara kedua belah pihak.
#4. Meluruskan Kembali Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Sehingga yang perlu dicerdaskan adalah segenap elemen bangsa, seluruh siswa, tanpa terkecuali.
Sekolah dimaksudkan untuk mendidik semua siswa, bukan sebagian diantaranya saja. Inilah wujud dari keadilan sosial sebagaimana diamanahkan pancasila.
***
Saya melihat program merdeka belajar telah mengupayakan adanya pembelajaran berdiferensiasi sehingga mampu memberi kesempatan setiap siswa untuk mengenali bakatnya sedini mungkin.
Siswa tidak digiring untuk mempelajari dan memahami semua mata pelajaran. Justru mereka diarahkan untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang ada dalam dirinya tanpa terbebani target ranking.
Sekolah tanpa ranking yang menjadi bagian dari program merdeka belajar merupakan sesuatu yang perlu dipertahankan agar semarak merdeka belajar bisa dinikmati oleh segenap putra-putri bangsa dalam rangka mendapatkan pendidikan yang sama rata sama rasa.
Penghapusan sistem ranking menjadi praktik baik dalam program merdeka belajar dan merupakan langkah penting menuju pendidikan yang inklusif serta berkeadilan sosial. Sehingga kita dapat menciptakan lingkungan di mana setiap siswa memiliki kesempatan yang setara untuk tumbuh dan berkembang.
Coba kita bayangkan sebuah masa depan di mana kolaborasi menggantikan persaingan, dan siswa diberdayakan untuk mengejar minat dan bakat mereka dengan kebebasan impian. Dalam versi ini, pendidikan bukanlah tentang mencetak peringkat, tetapi tentang membentuk individu yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing dalam dunia yang semakin kompleks.