Kemampuan ini berkaitan dengan kapasitas kita untuk mempergunakan teknologi dalam menunjang rangkaian aktivitas di dunia kerja. Era digital mengharuskan kita membaur dan berkomunikasi melalui perangkat digital seperti email, chat, dan sejenisnya.
Bukan hanya perihal komunikasi saja keterampilan digital diperlukan. Aspek data yang menjadi salah satu entitas paling krusial di zaman teknologi informasi ini membutuhkan kemampuan khusus agar sanggup mengelola dan mengoptimalkan keberadaan sebuah data.
Karena bagaimanapun juga seringkali pengambilan keputusan di dunia kerja didasarkan pada data. Kegagalan membaca dan menganalisa data bisa berakhir dengan kegagalan mengambil keputusan. Dan hal ini tentu harus dihindari.
#3. Agile Thinking Ability
Kemampuan untuk berfikir secara fleksibel dan lekas beradaptasi terhadap perubahan. Dalam hal ini kita membutuhkan adanya kerjasama tim yang solid, keberanian untuk mengambil risiko yang terukur, kecepatan dan ketepatan menyelesaikan masalah, serta hasrat untuk mempelajari dan mengembangkan hal-hal baru.
#4. Global Skill
Keterampilan global meliputi beberapa hal seperti kemampuan berbahasa asing, kemampuan membaur dengan orang-orang dari lintas budaya yang berbeda, serta memiliki sensitifitas terhadap keadaan lingkungan sekitar.
Kemampuan ini menjadikan kita lebih mudah beradaptasi dengan dunia kerja yang dinamis dan cepat berubah. Sebuah situasi yang jamak kita temui pada saat ini.
Beberapa kompetensi global tersebut terangkum secara sistematis dan sudah menjadi bagian integral dari kurikulum internasional yang diadopsi oleh beberapa lembaga pendidikan mulai dari dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi.
Kurikulum internasonal memang dimaksudkan agar setiap siswa ataupun mahasiswa yang menjalani masa pendidikan bisa mendapatkan asupan sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja. Â Mekanisme pendidikan yang dikelola berdasarkan kurikulum internasional akan membentuk lulusan yang memenuhi kompetensi bekerja bertaraf internasional.
Peran Perguruan Tinggi
Tidak bisa dipungkiri bahwa perguruan tinggi merupakan tahap terakhir sebelum seseorang lepas landas untuk bersaing dalam bursa kerja kompetitif yang mensyaratkan keterampilan tingkat tinggi.
Para lulusan sekolah tingkat dasar hingga atas mungkin lebih banyak yang terserap di dunia kerja ketimbang lulusan perguruan tinggi. Namun, peran mereka tidak akan sekrusial lulusan perguruan tinggi tatkala menempati posisinya di suatu pekerjaan.
Hal-hal yang sifatnya strategis, berfikir kritis, analisa, dan sejenisnya merupakan ranah yang menjadi domain dari keluaran perguruan tinggi. Dengan kata lain, kemampuan daya saing sebuah bisnis amatlah ditentukan oleh kualitas dari lulusan perguruan tinggi yang berada di belakangnya.