Butuh ketegasan. Diperlukan keterbukaan dan berpikir jangka panjang terhadap pola konsumsi anak terhadap makanan dan minuman yang menjadi kegemaran mereka. Perlu kontrol untuk membatasi mana yang baik dan mana yang tidak.
Atau kita hanya bisa menyesali manakala sang buah hati terpaksa menjadi pesakitan sebagai bagian dari pengidap diabetes anak. Apakah kamu siap menerima realitas semacam itu?
Silakan bagikan artikel ini pada teman dan kerabatmu. Semoga bermanfaat.
Salam hangat.
Agil S Habib, Penulis Tinggal di Tangerang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!