Setiap jengkal perjalanan armada kendaraan milik perusahaan logistik dan ekspedisi akan menambah butiran-butiran karbon di atmosfer bumi. Sedangkan ada ribuan atau bahkan jutaan kilometer jarak tempuh dari semua armada kendaraan tersebut.
Jikalau sekian persen dari jumlah armada kendaraan bermotor yang dipergunakan untuk menunjang operasional bisnis jasa layanan logistik dan ekspedisi ini bisa digantikan dengan kendaraan listrik tentu akan berkontribusi besar terhadap pengurangan jumlah emisi.
Terlebih ketika semua armada mobil ataupun sepeda motor yang dimiliki segenap perusahaan jasa logistik tersebut digantikan semuanya menggunakan kendaraan listrik, maka dampaknya akan sangat luar biasa.
Bukan Tentang Hambatan
Permasalahan utama untuk mewujudkan konsepsi ini biasanya terkait dengan uang. Modal yang diperlukan untuk pengadaan kendaraan listrik tentu tidak murah. Apalagi infrastruktur penunjang seperti stasisun pengisian energi listrik juga masih cukup langka ditemui.
Belum lagi menyangkut nasib armada yang sudah ada. Tidak mungkin kiranya untuk mengandangkan armada-armada tersebut sementara life time operasionalnya masih cukup panjang.
Saya kira, ketika kita membahas dan mengurai hambatan dan kendala penggunaan mobil listrik sebagai penunjang jasa ekspedisi maka pasti membutuhkan narasi berjilid-jilid untuk mengurainya. Padahal kita juga sedang diburu waktu untuk memperbaiki nasib bumi.
Bukankah pemerintah sudah mencanangkan gerakan Net Zero Emission ini dengan target waktu yang juga sudah jelas? Tapi, kalau boleh jujur apakah kamu yang menaruh perhatian terhadap situasi ini merasa ada greget dari pihak-pihak terkait guna memastikan misi tersebut terlaksana?
Dari sisi pelaku usaha layanan logistik dan ekspedisi sebenarnya bisa menjadikan ini sebagai kesempatan untuk melakukan branding jasa pengiriman. Yakni dengan mengidentikkan diri mereka sebagai perusahaan logistik ramah lingkungan dengan daya dukung kendaraan listrik sebagai penopang usahanya.
Bahkan kalau perlu ada sertifikasi hijau bagi kalangan pelaku usaha logistik jenis ini.
Mungkin ada konsekuensi harga pengiriman lebih mahal, namun hal itu juga akan sekaligus menguji kepedulian khalayak terkait sejauh mana mereka peduli terhadap upaya pelestarian lingkungannya.
Kepedulian dan langkah-langkah strategis semacam ini menurut saya sangat mendesak untuk dilakukan. Perubahan iklim terus berlangsung dan itu memerlukan tindakan segera. Bukan langkah "kebut semalam" ketika keadaan alam sudah kadung bobrok dan tidak tertolong lagi.