Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

4 Cara Mengelola "Demand" untuk Menjaga Keandalan Rantai Pasokan

19 Oktober 2022   13:59 Diperbarui: 20 Oktober 2022   05:27 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teori permintaan dan penawaran adalah menjelaskan tentang hubungan transaksi jual beli di pasar antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang  (Sumber: Freepik)

Bagi sebuah bisnis, permintaan atau demand adalah segalanya. Karena tanpa keberadaannya akan menjadikan bisnis lumpuh. Sehingga setiap pelaku bisnis akan berlomba-lomba untuk menarik permintaan dari konsumennya sebanyak mungkin.

Di satu sisi, besarnya jumlah permintaan bisa dibilang sebagai kabar baik bagi sebuah bisnis. Namun, di sisi lain hal itu juga akan menghadirkan permasalahan baru terhadap jalannya operasional bisnis tersebut.

Dinamika permintaan konsumen terhadap suatu jenis produk akan terus terjadi. Permintaan yang tinggi pada suatu waktu kemudian rendah pada waktu yang lain menjadi tantangan besar yang harus dituntaskan.

Fluktuasi ini akan berdampak pada sistem rantai pasok (supply chain) yang pada akhirnya turut menentukan besar kecilnya biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah bisnis saat beroperasi. Adakalanya kapasitas operasional sebuah unit bisnis tidak cukup memadai pada titik tertentu untuk mengakomodasi permintaan yang terus melejit. Sehingga perlu dilakukan pengelolaan terhadap permintaan tersebut.

Pengelolaan permintaan bukanlah tentang menolak dan menerima permintaan yang masuk. Akan tetapi, lebih kepada mengondisikan permintaan yang masuk agar supaya terjadi pemerataan sehingga kapasitas operasional unit bisnis mampu mengimbangi.

Dalam hal ini terdapat 4 cara untuk mengelola permintaan agar lebih selaras dengan daya topang bisnis sekaligus meminimalkan biaya yang ditimbulkan akibat dari adanya dinamika permintaan.

1>> Promosi

Kegiatan promosi produk melalui media cetak ataupun elektronik berpotensi meningkatkan volume penjualan pada kurun waktu ketika promosi tersebut dilakukan ataupun setelahnya.

Momentum pelaksanaan promosi ini akan menjadi berkah atau justru menjadi masalah bergantung pada situasi yang terjadi saat itu. Yakni, apabila permintaan sedang turun maka keberadaan promosi akan mengerek naik permintaan sehingga polanya akan melandai terhadap permintaan di periode yang lain.

Kecenderungan permintaan konsumen mempengaruhi efektivitas rantai pasokan sebuah bisnis| Ilustrasi gambar: pixabay.com/Victoria_rt
Kecenderungan permintaan konsumen mempengaruhi efektivitas rantai pasokan sebuah bisnis| Ilustrasi gambar: pixabay.com/Victoria_rt

Kondisi ini akan menguntungkan rantai pasokan karena lini operasional memiliki ritmen kerja yang lebih stabil.

Namun, ketika permintaan sedang dalam tren tinggi dan promosi dilakukan pada momen tersebut maka hal ini akan menciptakan jurang permintaan yang tinggi dibandingkan periode waktu yang lain. Imbasnya, beban terhadap rantai pasokan pun menjadi tidak berimbang.

2>> Pengaturan Harga

Dampak yang ditimbulkan oleh pengaturan harga sebenarnya hampir sama dengan promosi. Hanya saja promosi lebih kepada "iming-iming" selain diskon harga untuk manarik animo permintaan pada periode waktu tertentu.

Harga yang didiskon tatkala permintaan rendah kemungkinan besar akan mendongkrak permintaan di waktu tersebut. Sehingga cara ini benar-benar perlu memperhatikan kecenderungan permintaan yang terjadi pada saat itu.

3>> Pajangan Posisi Produk

Khusus untuk produk-produk yang di-display pada rak-rak minimarket ataupun supermarket posisi sangatlah menentukan "prestasi". Produk yang dipajang pada area terlihat dan mudah diakses pengunjung berpotensi besar mengalami peningkatan volume penjualan. Hal ini akan berdampak pada rantai pasokan bergantung pada situasi permintaan yang terjadi kala itu.

Strategi pemajangan produk ini tentu membutuhkan alokasi biaya lebih, terutama jika minimarket atau supermarket itu merupakan entitas bisnis yang dimiliki oleh pelaku bisnis yang lain. Harga yang dibayarkan akan lebih tinggi untuk display produk di lokasi strategis.

Di samping itu, beban terhadap rantai pasokan juga akan memiliki konsekuensi serupa seperti halnya promosi yang dilakukan pada cara pertama ataupun harga di cara kedua.

4>> Persetujuan Jual Beli

Kesepakatan jual beli seperti pemberian garansi, mekanisme pembayaran cicil tunai, dan sejenisnya akan menjadi daya tawar suatu produk kepada konsumen untuk tertarik membeli produk tersebut atau tidak.

Selebihnya, dampaknya akan berlaku sama seperti dilakukan pada cara pertama, kedua, dan ketiga.

Sebenarnya, bisa dibilang bahwa keempat cara tersebut memiliki satu tujuan yang sama yaitu mengintervensi kecenderungan permintaan terhadap produk pada kurun waktu tertentu.

Agar empat cara ini memberikan hasil sesuai harapan maka pelaku bisnis harus memahami pola kecenderungan permintaan yang selama ini terjadi dan memilih waktu-waktu yang dianggap memiliki tren permintaan rendah, alih-alih pada periode permintaan tinggi.

Dengan begitu maka akan terjadi pola permintaan yang lebih merata antara satu periode waktu dengan periode yang lain sehingga hasil akhirnya adalah kinerja rantai pasokan akan berjalan lebih stabil dari waktu ke waktu. Dan itu artinya akan meminimalkan biaya operasional selama proses pemenuhan permintaan itu berjalan.

Semoga bermanfaat.

Salam hangat,

Agil S Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun