Dengan begitu maka mutu pelayanan akan terus terjaga dan memberikan keuntungan bagi masing-masing pihak.
3>> Kemampuan dan Kesediaan Supplier untuk Berpartisipasi dalam Perancangan ProdukÂ
Mungkin hal ini jarang dipertimbangkan oleh sebagian pelaku bisnis. Bisa jadi karena mereka beranggapan bahwa aktivitas merancang produk adalah domain kalangan internal semata. Tidak perlu adanya keterlibatan orang diluar sana.
Padahal, untuk beberapa jenis produk tertentu hal ini dibutuhkan. Khususnya untuk jenis-jenis produk yang rumit dan hanya bisa dipenuhi oleh beberapa supplier saja. Alias pilihan suppliernya sangat terbatas.
Dalam hal ini, kemampuan dan kesediaan supplier untuk terlibat dalam proses perancangan produk diperlukan demi memastikan kelancaran dari prosesi tersebut. Bagaimanapun juga, terkadang dalam merancang produk tersebut diperlukan sesuatu yang radikal. Dan di sini kita perlu memastikan apakah supplier mampu untuk mendukung hal itu atau tidak.
Akan menjadi sesuatu yang percuma tatkala produk yang kita rancang terlihat begitu baik dan inovatif, tapi ternyata justru terjadi kesulitan dalam memproduksinya akibat ketiadaan supplier yang mampu menunjang.
4>> Komitmen Waktu dan Sumber Daya untuk Mendukung Perancangan Produk
Di samping mampu dan bersedia, supplier yang dilibatkan dalam proses merancang produk juga mesti memberikan dukungan penuhnya dalam memastikan kesiapan produk baru tersebut.
Bukan sekadar menyatakan mau dan bersedia, tapi juga ada sumbangsih lain dalam rupa sumber daya untuk turut menyukseskan perancangan produk baru. Mungkin dengan memberikan dukungan tim supervisi, dukungan teknologi, ataupun hal-hal lain yang bersifat teknis.
Ketika kerjasama semacam ini dilakukan maka masing-masing pihak harus memegang komitmen untuk saling menghormati satu sama lain. Menjaga kerahasiaan yang ada selama proses kerjasama berlangsung.