Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Grasah-Grusuh "Launching" Produk, Pangkal Masalah "Aging Stock" Sebuah Bisnis

11 Oktober 2022   11:32 Diperbarui: 11 Oktober 2022   12:56 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentas persaingan di dunia bisnis tidak bisa dipungkiri memang sangat tinggi. Perubahan yang terjadi begitu dinamis dan menuntut setiap pemainnya untuk memberikan respon ataupun strategi penyesuaian sesegera mungkin. 

Termasuk diantaranya adalah mengenai potensi perilisan produk baru dalam rangka merebut pangsa pasar baru atau melindungi ceruk yang sudah ada sebelumnya.

Terkadang, tuntutan untuk bertindak responsif terhadap dinamika bisnis yang terjadi menjadikan sebuah bisnis seperti dikejar-kejar waktu perihal kapan waktu produk baru mesti dirilis.

Atas nama mengejar potensi market seringkali tahapan proses pengembangan produk harus dikorbankan. Dalam artian waktu ideal pengerjaan terpaksa dipangkas atau dipercepat untuk memastikan produk baru bisa segera diluncurkan ke pasar.

Padahal, pengembangan produk tidak semata tentang proses memunculkan desain baru, merubah spesifikasi, menyesuaikan formulasi, atau hal-hal lain terkait perubahan pada beberapa detail produk.

Pengembangan produk juga menyangkut aspek rantai pasokannya. Dengan demikian hal-hal terkait aktivitas pengadaan barang, pendistribusian produk, sampai dengan harga produk itu sendiri juga turut mempengaruhi keberlangsungan produk di masa depan.

Langkah yang tergesa-gesa (grasah-grusuh) bisa berdampak fatal terhadap status barang atau bahan yang menjadi komponen penyusun sebuah produk.

Hal ini pernah terjadi di beberapa perusahaan yang karena tuntutan market menjadikan prosesi pengembangan produk berjalan tidak semestinya. Cenderung diburu waktu. Rencana jangka panjang kerapkali tidak berjalan.

Produk yang digadang-gadang akan laku keras justru diabaikan di pasaran. Yang pada akhirnya membuat bahan utama serta pendukung pembuatan produk tersebut mengendap tanpa kepastian.

Tuntutan market atau lebih tepatnya tuntutan dari tim pemasaran seharusnya harus dikaji dan diuji terlebih dahulu sebelum dieksekusi dalam tahap pengembangan.

Perlu adanya sebuah studi kelayakan (feasibility study) untuk memeriksa apakah suatu produk memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan atau justru sebaliknya.

Studi kelayakan ini dilakukan bukan hanya melihat dari satu sisi saja. Terkait potensi penjualan saja misalnya. Melainkan juga harus memperhatikan aspek lain seperti pendistribusian produk, kemungkinan material penunjang proses, dan juga kesiapan lini operasional dalam mendukung prosesi pewujudan produk itu sendiri.

Apabila salah satu atau lebih dari beberapa aspek penunjang tadi tidak memenuhi syarat untuk menopang produk tersebut maka peluncuran produk baru harus ditinjau kembali.

Aging stock hanyalah salah satu efek yang dipicu oleh langkah grasah-grusuh dalam merilis produk baru sementara kita sebagai pemilik produk tersebut sebenarnya belum benar-benar siap untuk meluncurkan produk itu ke market.

Jangan semata melihat potensi pasarnya saja sedangkan aspek penunjangnya masih ala kadarnya.

***

Salam hangat,

Agil S Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun