Perbuatan baik bisa kita lakukan kapan saja dan dimana saja. Tidak hanya terbatas di dunia nyata, melainkan juga di dunia maya. Ruang dan waktu bukanlah halangan untuk menebar kebajikan. Kesempatan menunaikan serta menularkan kebaikan akan senantiasa terbentang luas di tengah peradaban yang tanpa batas.
Keberadaan ruang digital telah mereduksi sekat pembatas yang selama ini ada. Terlebih sejak internet melanda dan menjadi bagian penting dari kehidupan kita.
Berdasarkan laporan "Digital 2022 April Global Statshot Report" yang dirilis oleh Hootsuite dan We Are Social sebagaimana dilansir oleh laman kompas.com, terdapat sekitar 7.93 miliar jiwa penduduk dunia dengan 63% persen diantaranya atau sekitar 5 miliar jiwa telah menggunakan internet[1].
Sedangkan di Indonesia sendiri 73.7% dari 204.7 juta jiwa (per Januari 2022) penduduknya juga telah menjadi pengguna internet[2]. Dan dari jumlah tersebut rata-rata menghabiskan waktunya 8 jam 52 menit setiap hari untuk menjelajah internet atau dunia maya[3].
Dengan semakin baiknya sumber daya pendukung mulai dari koneksi jaringan, keterjangkauan biaya akses, hingga kualitas perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software) maka bukan tidak mungkin angka-angka tersebut akan terus bertambah.
Sehingga sebagian besar waktu kita dimasa kini dan masa-masa mendatang sangat mungkin akan lebih banyak dihabiskan di ruang digital. Interaksi kita dengan dunia maya akan jauh lebih intensif dibandingkan interaksi kita dengan dunia nyata.
Dengan demikian, ruang digital akan memberikan pengaruh besar terhadap kepribadian kita, mempengaruhi cara kita hidup, mempengaruhi cara kita bersikap, mempengaruhi cara kita bertindak, dan seterusnya.
Disisi lain, dorongan untuk berbuat baik atau sebaliknya sangatlah dipengaruhi oleh aliran informasi yang ada, konten yang tersedia, serta ragam fenomena yang ditemukan dalam proses perjalanan mengarungi ruang digital tersebut.
Semakin banyak hal-hal baik (positif) yang masuk ke otak kita maka akan semakin mendorong kita ke arah sikap dan tindakan yang lebih baik pula. Begitupun sebaliknya.
Bijak dan Bajik di Ruang Digital