Meskipun begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa kecederungan untuk delay ini masih sangat mungkin terjadi. Sehingga diperlukan langkah-langkah antisipatif untuk melakukan "pemanasan sebelum waktunya". Seperti, menjadwalkan tim kerja untuk mulai beraktivitas satu hari sebelum jam kerja reguler yang ditetapkan.
Contohnya, jika hari kerja reguler adalah mulai tanggal 9 Mei 2022, maka sudah mulai ada tim yang disiagakan sebagai "perintis" pekerjaan sejak tanggal 8 atau 7 Mei atau selang satu dua hari sebelumnya.
Hal ini selain sebagai upaya pemanasan dari hari kerja yang "sebenarnya", juga berguna untuk mempersiapkan beberapa sumber daya penunjang yang memerlukan waktu selang beberapa lama sebelum benar-benar bisa dioperasikan.
<>2- Checklist Menyeluruh Sumber Daya PenunjangÂ
Bagi suatu bisnis keberadaan sumber daya merupakan sesuatu yang sangat penting yang harus dipastikan kesiap-sedianya setiap waktu. Umumnya sesuatu yang dibiarkan tidak beroperasi cukup lama maka perlu dilakukan pengecekan aspek-aspek fungsionalnya apakah masih berfungsi dengan baik atau mengalami gangguan.
Dan hal itu mesti dilakukan satu persatu pada setiap sumber daya yang ada. Khususnya yang berwujud peralatan yang memang memiliki kecenderungan untuk bermasalah dalam hal fungsi kerjanya.
Sehingga diperlukan pemeriksaan menyeluruh dengan bantuan checklist yang mampu mendeteksi bagian-bagian kritis suatu peralatan ataupun perlengkapan. Checklist ini sedianya bisa dipersiapkan sebelum liburan dan merupakan acuan rutin untuk melakukan preventive maintenance.
Pelaksanaan checklist yang optimal akan mengurangi potensi masalah sewaktu operasional bisnis segera digenjot untuk memasuki level kinerja optimalnya.
<>3- Memberikan Target Waktu "Kembali Normal Seperti Biasa"
Hari kerja pertama ditoleransi untuk santai sebenarnya adalah "aturan" tidak tertulis yang umumnya dimaklumi oleh kebanyakan orang yang berada dalam lingkungan pekerjaan.
Sayangnya, hal itu seringkali "menjalar" ke hari kedua, ketiga, hingga akhirnya minggu pertama. Kondisi ini tentunya akan sangat mengganggu pencapaian target kerja jika tidak disikapi secara tepat.