Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Inilah 4 Keuntungan Memahami Siklus Hidup Produk untuk Keberlangsungan Bisnis Anda

29 Maret 2022   14:22 Diperbarui: 30 Maret 2022   15:55 2347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Anda sudah membaca artikel yang saya tulis sebelumnya (baca: 4 Fase Siklus Hidup Produk yang Wajib Kamu Ketahui sebagai Pebisnis), maka Anda akan mendapati fase-fase apa saja didalam siklus hidup produk beserta hal-hal apa saja yang terjadi didalamnya.

Namun, barangkali akan muncul pertanyaan di benak kita semua terkait apa saja manfaat yang bisa didapat setelah memiliki wawasan mengenai siklus hidup produk tersebut.

Sebelum itu, perlu dicatat bahwa tulisan saya mengenai siklus hidup produk tersebut masih sekadar permukaan yang butuh untuk dipelajari lagi secara lebih mendalam. Ulasan mengenai siklus hidup produk masih banyak yang belum tersampaikan.

Agar memiliki antusiasme untuk menggali pengetahuan tentang siklus hidup produk, maka sebaiknya kita ketahui dulu manfaat apa saja yang dapat diperoleh dari memahami siklus hidup suatu produk.

Setidaknya terdapat empat manfaat besar yang bisa kita pergunakan untuk mengelola bisnis kita, terutama dalam hal manajemen produk selaku inti dari bisnis yang kita jalankan. Bagaimana supaya produk dari bisnis kita hasilkan mampu memberikan keuntungan terbaik sehingga bisnis kita eksis dalam jangka panjang.

1. Membuat kalkulasi forecasting produk dengan lebih baik

Forecasting atau peramalan memiliki peran yang sangat besar dalam melakukan manajemen permintaan. Apa itu manajemen permintaan? Mungkin akan kita bahas lebih jauh pada tulisan yang lain. Meskipun dalam artikel terdahulu saya sudah sedikit memberikan ulasan juga.

Forecasting memiliki kontribusi besar bagi sebuah bisnis untuk menyusun rencana produksinya, mengelola persediaan, dan tentunya memberikan respon yang baik terhadap kebutuhan konsumen.

Produk dengan siklus hidup pendek tidak bisa diperlakukan sama dengan produk bersiklus hidup panjang dalam penyusunan forecasting-nya. Data yang diperlukan juga memiliki kriteria yang berbeda agar kualitas hasil ramalan memiliki tingkat akurasi yang baik.

Peramalan untuk produk-produk seperti fashion tidak bisa didasarkan dengan acuan yang sama layaknya produk kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, dan lain-lain.

Pemahaman yang baik terhadap siklus hidup produk akan menjadikan kita lebih baik dalam menyusun forecasting penjualan produk.

2. Mengetahui timing yang tepat untuk me-launching produk baru

Bisnis yang baik adalah yang memiliki kemampuan yang baik juga dalam merespon kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, penyedia produk harus memiliki pengetahuan terkait kapan waktunya mereka harus meluncurkan produk baru dan kapan menundanya.

Beberapa jenis produk tertentu seringkali memiliki titik jenuh yang lebih cepat daripada beberapa jenis produk yang lainnya. Sehingga siapa yang paling cepat menyadari hal itu akan memiliki keuntungan lebih daripada yang lain, khususnya dalam hal memikat animo pelanggan.

Lebih cepat dari momen yang seharusnya akan membuat produk kita dianggap asing, aneh, dan sebagainya. Sedangkan lebih lama dari momen yang seharusnya menyebabkan bisnis kehilangan momentum dan ditinggal kompetitor.

Siklus hidup produk akan memberikan informasi berharga terkait kapan suatu produk tertentu harus segera digantikan oleh generasi baru yang bisa menyegarkan kembali animo pelanggan di market.

3. Memiliki informasi terkait kapan suatu produk harus dipertahankan atau dimatikan

Tidak setiap produk harus dipertahankan keberadaanya didalam daftar milik sebuah bisnis. Adakalanya produk-produk tertentu harus dimatikan atau tidak diusung lagi sebagai media pengeruk keuntungan. Mengapa? Tentu ada beragam alasan untuk itu.

Salah satunya produk tersebut dinilai kurang memberikan kontribusi bagi bisnis. Dan penilaian ini salah satunya bisa mengacu pada siklus hidup yang dimiliki oleh setiap jenis produk.

Produk yang tidak memiliki progres pertumbuhan seiring berjalannya waktu barangkali harus segera dipertimbangkan. Apakah harus segera diakhiri ataukah perlu diberikan perlakuan lebih supaya bisa melejit lebih tinggi.

Didalam bisnis, keputusan strategis untuk mempertahankan atau menghilangkan eksistensi sebuah produk tidak bisa dilakukan sembarangan atau asal-asalan. Sehingga memiliki wawasan perihal siklus hidup produk bisa jadi merupakan sutu kebutuhan mendesak yang mesti segera dilakukan.

4. Menentukan strategi respon pemenuhan permintaan konsumen secara tepat

Aktivitas pemenuhan produksi sekilas mungkin dianggap sama saja di setiap jenis usaha. Meskipun pada kenyataanya hal itu sangatlah berbeda.

Beberapa jenis bisnis memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain. Khususnya terkait dengan kecenderungan suatu bisnis dalam menerima permintaan dari pelanggan.

Kita tentu pernah mendengar proses produksi berorientasi stok (Make to Stock / MTS) dan berorientasi pesanan (Make to Order/MTO, Assembly to Order/ATO, dan Engineer to Order/ETO). Keempatnya memiliki perbedaan perlakuan dalam hal eksekusi permintaan pelanggan supaya nilai keuntungan yang dihasilkan optimal.

Produk-produk yang mengacu pada keberadaan pesanan pelanggan akan sangat berisiko tatkala harus diproduksikan terlebih dahulu sementara pesanan dari pelanggan belum ada.

Berbeda halnya dengan produk-produk berorientasi stok yang lebih aman meskipun produksi dilakukan sebelum pesanan masuk. Hal itu karena produk merupakan "sesuatu yang umum" dan bisa dipasarkan ke segala kalangan.

Produk-produk seperti air mineral lebih mungkin dilakukan pendekatan stok dibandingkan produk seperti sepeda motor, mobil, dan sejenisnya. Kondisi siklus hidup produknya pun tentunya akan berbeda antara produk MTS, MTO, ATO, dan ETO.

Memahami siklus hidup produk akan sangat membantu pebisnis dalam menentuan sistem produk mana yang sebaiknya diadopsi untuk bisnisnya.

Apakah Anda sudah memiliki gambaran terkait manfaat yang dimiliki oleh pemahaman terhadap siklus hidup produk ini? Saya harap demikian.

Ulasan ini mungkin masih terbilang singkat sehingga setiap pelaku bisnis yang membaca tulisan ini harus menggali lebih dalam dan mencari lebih jauh perihal apa itu siklus hidup produk dan bagaimana kita memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk membesarkan bisnis yang kita miliki.

Salam hangat,

Agil S Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun