Quality Rate, Pelengkap Parameter Kinerja dengan Manfaat Ganda bagi Bisnis

Dalam tulisan saya berjudul "Urgensi Mutu Produk dan Pengaruhnya terhadap Efisiensi serta Profitabilitas Bisnis" sudah diulas cukup banyak mengenai peran dari aspek kualitas bagi keberlangsungan sebuah bisnis.

Namun, lebih dari itu kualitas merupakan aspek penting ketiga yang menjadi parameter pelengkap dalam menciptakan pencapaian kinerja bisnis yang optimal. Khususnya dalam hal mewujudkan efisiensi biaya bisnis.

Kualitas merupakan parameter ketiga dari dua parameter sebelumnya yaitu availability rate dan performance rate. Quality rate menyajikan ukuran pencapaian kualitas produk yang dihasilkan dari suatu proses. Apakah dari sekian unit produk yang dihasilkan kesemuanya memenuhi standar yang ditentukan ataukah ada diantaranya yang bermasalah.

Jika mengacu pada kaidah six sigma, idealnya operasional sebuah bisnis hanya diizinkan untuk menghasilkan 1 unit produk reject berbanding 1 juta unit produk yang dihasilkan. Bahkan beberapa perusahaan sudah menerapkan standar nine sigma yang berarti hanya ada 1 unit produk bermasalah dari 1 milyar produk yang dihasilkan.

Meskipun dalam praktiknya untuk mencapai level tersebut tidak bisa dibilang mudah, akan tetapi meminimalkan jumlah produk bermasalah tentunya akan memberikan kontribusi positif bagi pencapaian kinerja bisnis.

Oleh karena itu, setiap pelaku bisnis harus berlomba-lomba untuk terus memperbaiki lini produksinya supaya potensi-potensi masalah yang mengakibatkan produk rusak bisa dihindari.

Manfaat Ganda Kualitas

Kinerja bisnis akan dikatakan baik apabila produk yang dihasilkannya juga baik. Disamping tentunya parameter menyangkut availability dan performance juga harus dipenuhi.

Hanya saja manfaat dari quality rate ini selain memberikan dampak perbaikan terhadap kondisi eksternal, yang dalam hal ini adalah kepuasan konsumen, juga sanggup memberikan kontribusi positif terhadap situasi internal. Yaitu menciptakan kinerja bisnis yang efisien.

Dengan memberikan atensi lebih terhadap aspek ini maka suatu unit bisnis akan memetik manfaat ganda darinya. Yang mana hal itu akan secara langsung menentukan pencapaian sebuah bisnis.

Integrasi dari ketiga aspek pencapaian kinerja, yaitu availability rate, performance rate, dan quality rate akan memunculkan satu parameter tunggal bernama Overall Equipment Effectiveness atau OEE. Semakin tinggi nilai OEE maka kinerja sumber daya penunjang bisnis akan semakin baik.

Dalam hal ini, efisiensi bisnis seharusnya sudah mampu berkontribusi positif dalam meminimalkan biaya operasional bisnis. Tinggal mengoptimalkan sisi pencapaian omzet bisnis agar supaya profit yang dihasilkan semakin besar.

Salam hangat,

Agil S Habib