Terlepas dari besar kecilnya bisnis tersebut, kepedulian terhadap detail kecil yang terkait dengan operasional bisnis penting untuk dilakukan. Jikalau detail kecil tersebut diabaikan maka kita mesti waspada suatu saat ketika kita lengah hal itu akan "menghukum kita". Apakah seseorang yang berjalan itu tersandung kerikil kecil atau batu berukuran besar?
Memahami sepenuhnya apa yang kita lakukan itu perlu. Mengetahui setiap rincian serta melihat setiap jengkal pekerjaan dalam sebuah bisnis merupakan sikap yang harus dimiliki oleh para pelaku bisnis. Meskipun sejatinya hal itu tidak harus dilakukan sendiri.
Lantas bagaimana caranya mengontrol semuanya padahal cakupannya sangat luas? Dalam hal inilah diperlukan suatu sistem. Mengapa bisnis yang semakin besar umumnya membutuhkan sumber daya (khususnya) manusia yang lebih banyak? Salah satunya adalah agar mampu menjadi "wakil" dari si empunya bisnis untuk memantau segala lini tersebut.
Availability adalah tentang pentingnya merancang langkah-langkah preventif sehingga sesuatu yang menyebabkan hilangnya waktu produktif tidak sampai terjadi.
Availability bukan tentang bagaimana menanggulangi downtime. Namun lebih kepada kita sebagai pelaku bisnis menciptakan situasi agar downtime tersebut tidak pernah terjadi. Atau kalaupun terjadi maka penangannya bisa cepat sehingga kejadiannya tidak berlarut-larut.
Sehingga para pelaku bisnis harus bisa melihat lebih jauh beberapa kedepan terkait potensi-potensi apa saja yang muncul atau terjadi terhadap pengelolaan lini bisnisnya. Hal itu bisa diperoleh melalui pengalaman dari segala dinamika yang terjadi pada bisnisnya masing-masing ataupun dari peristiwa yang dialami oleh bisnis yang lain.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H